Warga Nepal Banyak yang Tertipu Jual Ginjalnya, Kini Hadapi Krisis Kesehatan Baru
"Para agen membuat dokumen palsu di Kathmandu, termasuk kartu identitas India," kata Kanchha, yang juga menjual ginjalnya di India.
"Ginjal saya diberikan kepada saudara perempuan palsu. Saya rasa dokter di India tahu saya telah menjualnya."
Di Hokse, penduduk setempat bersikeras tidak ada lagi yang menjual ginjal mereka, tetapi masih banyak yang mengambil risiko ekstrem untuk mencoba memperbaiki kehidupan mereka.
Jit Bahadur Gurung menghabiskan tiga tahun bekerja di Arab Saudi. Di usianya yang baru 29, dia menjalani cuci darah selama empat jam yang dilakukannya tiga kali seminggu, di Pusat Ginjal Nasional di Kathmandu.
Dia tampak lelah dan menarik diri.
"Saya harus bekerja dalam cuaca yang sangat panas, sekitar 50 derajat," katanya.