Menu

Israel Makin Brutal Serang Gaza saat Gencatan Senjata Tengah Diperundingkan 

Zuratul 31 Mar 2024, 21:24
Israel Makin Brutal Serang Gaza saat Gencatan Senjata Tengah Diperundingkan. (Screenshot/asharqalawsat)
Israel Makin Brutal Serang Gaza saat Gencatan Senjata Tengah Diperundingkan. (Screenshot/asharqalawsat)

RIAU24.COM -Israel terus melakukan serangan ke Gaza, Palestina

Serangan terus dilakukan meski perundingan gencatan senjata bakal dilanjutkan.

Dilansir AFP, Minggu (31/3/2024), pertempuran sengit terjadi di Gaza, termasuk di sekitar beberapa rumah sakit pada Sabtu (30/3) malam.

Pertempuran itu menewaskan sedikitnya 75 orang, di mana kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.

Pertempuran terus berlangsung meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut 'gencatan senjata segera' dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh Hamas. 

Israel pun sempat bersitegang dengan Amerika Serikat akibat jumlah korban warga sipil dan ancaman Israel untuk mendorong pasukan darat ke kota Rafah yang terletak jauh di selatan Gaza.

Meski sempat bersitegang, AS telah menyetujui pengiriman bom dan jet tempur senilai miliaran dolar untuk Israel dalam beberapa hari terakhir.

Pengepungan Israel di tengah perang juga semakin memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza. 

Pengiriman bantuan di Gaza telah berubah menjadi kekacauan yang mematikan pada hari Sabtu (30/3) dengan tembakan dan desak-desakan.

Bulan Sabit Merah menyebut setidaknya lima orang tewas dalam kekacauan saat rebutan bantuan itu.

Sementara tentara Israel mengatakan mereka 'tidak memiliki catatan mengenai insiden yang dijelaskan'.

Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa tembakan dilepaskan, baik oleh warga Gaza yang mengawasi pengiriman maupun pasukan Israel di dekatnya, dan pengemudi truk yang panik melaju kencang dan mengenai beberapa orang.

Untuk membantu meringankan penderitaan 2,4 juta penduduk Gaza, kapal bantuan lain berlayar dari negara kepulauan Mediterania, Siprus, untuk membawa 400 ton bantuan makanan. 

Negara-negara asing juga mengirimkan bantuan melalui udara, meskipun badan-badan PBB dan badan amal memperingatkan bahwa jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan yang mendesak.

(***)