Intelijen Rusia Menyadari Ancaman ISIS Beberapa Hari Sebelum Serangan Moskow
RIAU24.COM - Rusia kemungkinan besar mengetahui ancaman ISIS beberapa hari menjelang serangan teroris mematikan di sebuah gedung konser dekat ibukota Moskow, sebuah organisasi investigasi yang berbasis di Inggris bernama Dossier Center telah mengklaim.
Pusat ini mengakses dokumen intelijen Rusia, yang diduga mengisyaratkan keterlibatan ISIS-K, cabang Asia Tengah dari kelompok teror ISIS.
Segera setelah serangan itu, yang menewaskan 143 orang Jumat lalu (22 Maret) di Balai Kota Crocus, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mendukung klaim tersebut dengan pernyataan, foto dan video propaganda yang difilmkan oleh para penyerang.
Sebuah laporan oleh Sun mengatakan para penyerang membius diri mereka sendiri dengan 'keberanian kimiawi' sebelum penembakan mematikan itu.
Obat ini dikenal karena 'melumpuhkan rasa takut' di antara para pejuang sehingga mereka dapat membunuh tanpa ragu-ragu.
Tentang 'Dossier Center'