Menhan Israel Tegaskan Ogah Akhiri Perang Lawan Hamas di Gaza, Sebut: Kami Tidak Punya Hak Moral untuk Berhenti Perang
RIAU24.COM - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebutkan Israel tidak akan mengakhiri perang di Palestina.
Hal ini akan tertap dilakukan katanya, sampai para militan tersebut membebaskan sandera di Gaza, Palestina.
Gallant mengatakan statementnya ini saat delegasi Israel membatalkan keberangkatannya ke AS sehubungan dengan seruan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB, Senin (25/3).
"Kami tidak punya hak moral untuk menghentikan perang sementara masih ada sandera yang ditahan di Gaza. Kurangnya kemenangan yang menentukan di Gaza mungkin membawa kita lebih dekat ke perang di utara," kata Gallant menjelang pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dikutip dari AFP, Selasa (26/3).
Sementara itu otoritas Palestina menyambut baik seruan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza dan mengakhiri pertempuran secara permanen.
"Kami menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Hussein al-Sheikh, menteri urusan sipil di Otoritas yang memiliki sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel, melalui platform media sosial X.
"Kami menyerukan penghentian permanen terhadap resolusi tersebut. perang kriminal ini dan penarikan segera Israel dari Jalur Gaza."
Sebelumnya, DK PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain.
Resolusi ini mengikat secara hukum dan menuntut gencatan senjata segera pada bulan Ramadan, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, dan "kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran" bantuan ke Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan kegagalan dalam mengimplementasikan resolusi tersebut tidak dapat dimaafkan.
Pasukan Israel terus menyerang sejumlah wilayah di Gaza Palestina saat momen Ramadan, hingga menyebabkan 52 orang tewas dalam 24 jam terakhir.
Menurut laporan Al Jazeera Senin (25/3), pasukan Israel menyerang di Deir El Balah, Pusat Gaza.
Gempuran ini menyebabkan 22 orang tewas. Tentara Israel juga menyerang Rafah, Gaza selatan, dan menyebabkan 30 orang meninggal.
Hampir tujuh bulan agresi Israel ke Palestina, lebih dari 32 ribu warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak telah tewas.
Selain korban jiwa, kondisi di Gaza juga kian parah akibat minimnya bantuan kemanusiaan dan fasilitas medis yang memadai.
Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
(***)