Update Serangan Gedung Konser Rusia: Jumlah Korban Tewas Naik Menjadi 93 dan 11 Orang Ditahan
RIAU24.COM - Rusia telah menahan 11 orang sehubungan dengan serangan gedung konser di Moskow yang menewaskan 93 orang dan melukai lebih dari 140 lainnya, kantor berita negara Tass melaporkan pada hari Sabtu (23 Maret).
Perkembangan ini dikomunikasikan kepada Presiden Vladimir Putin oleh kepala Dinas Keamanan Federal negara itu.
Pada hari Jumat, orang-orang bersenjata berpakaian kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke penonton konser di Balai Kota Crocus dekat ibukota.
Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran afiliasi di media sosial.
Serangan paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan 2004
Orang-orang bersenjata menembak warga sipil dengan peluru tepat sebelum grup rock era Soviet ‘Picnic’ tampil di depan Balai Kota Crocus yang berkapasitas 6.200 kursi.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka di aula, kemudian bergegas ke pintu keluar ketika tembakan berulang bergema di atas jeritan.
Video lain menunjukkan pria menembaki sekelompok orang. Beberapa korban terbaring tak bergerak dalam genangan darah.
Mengingat serangan itu, mahasiswa China Chen Yiming mengatakan dia mendengar suara seperti petasan tetapi tidak tahu apa yang terjadi.
"Kemudian, saya melihat banyak orang berlarian. Mereka mengatakan kepada saya dalam bahasa Rusia bahwa ada penembakan atau sesuatu. Tapi saya masih tidak tahu apa yang terjadi. Jadi, saya datang ke bukit ini di sisi barat mal mengikuti sekelompok orang pertama yang mundur. Karena kami berjarak sekitar 700 meter dari mal, kami seharusnya aman untuk saat ini," kata Chen kepada kantor berita Reuters.
Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Rusia dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan serangan – sebuah langkah yang mereka katakan mendorong kedutaan besar AS di Moskow untuk mengeluarkan peringatan kepada orang Amerika.
Dua minggu lalu kedutaan besar AS di Rusia memperingatkan bahwa ekstremis memiliki rencana segera untuk serangan di Moskow.
(***)