Perang Israel-Hamas: Kapal yang Membawa 200 Ton Bantuan untuk Gaza Berangkat dari Siprus
RIAU24.COM - Sebuah kapal bantuan, yang berlabuh di Siprus selama hampir satu bulan, akhirnya berlayar ke Jalur Gaza yang dilanda perang pada hari Selasa (12 Maret).
Kapal itu membawa 200 ton bantuan dalam proyek percontohan untuk membuka rute laut untuk mengirimkan pasokan kepada mereka yang terkena dampak perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Beberapa lembaga internasional telah memperingatkan bahwa penduduk di Gaza berada di ambang kelaparan dan upaya kolektif diperlukan untuk mengakhiri pertempuran.
Kapal amal Open Arms terlihat meninggalkan pelabuhan Larnaca di Siprus, menarik tongkang berisi gandum, beras, dan protein.
Sebuah video menunjukkan kapal berbendera Spanyol meninggalkan pelabuhan selatan pulau Mediterania Larnaca. Namun, waktunya tidak terungkap.
Menurut pejabat pemerintah di Siprus, waktu yang tepat dari keberangkatan kapal tidak akan dirilis untuk alasan keamanan.
Misi ini sebagian besar didanai oleh UEA dan diselenggarakan oleh World Central Kitchen (WCK) nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.
Perjalanan ke Gaza memakan waktu sekitar 15 jam tetapi tongkang derek yang berat bisa membuat perjalanan jauh lebih lama, mungkin hingga dua hari. Siprus hanya berjarak lebih dari 320 km barat laut Gaza.
Sementara itu, militer AS mengatakan kapalnya, Jenderal Frank S. Besson, juga sedang dalam perjalanan untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui laut.
Sebelumnya pada hari Senin, media Siprus Yunani melaporkan bahwa Open Arms telah ditunda tanpa alasan lain selain bahwa tidak ada tempat untuk mendaratkan pengiriman.
Menurut Politis, yang merupakan harian terkemuka, "Penundaan ini disebabkan oleh fakta bahwa platform [titik pendaratan] di Gaza belum siap untuk menerima 150 ton bantuan kemanusiaan yang diangkut kapal, menurut informasi kantor berita Siprus."
Kepala Uni Eropa berterima kasih kepada presiden Siprus
Ursula von der Leyen, presiden Komisi Uni Eropa, berterima kasih kepada Presiden Siprus Nikos Christodoulides atas kepemimpinan pulau itu dalam mendirikan koridor maritim kemanusiaan ke Gaza.
Melalui akun resminya di X, kepala Uni Eropa menulis, “keberangkatan kapal pertama adalah tanda harapan. Kami akan bekerja sama untuk lebih banyak kapal untuk mengikuti. Kami akan melakukan segala daya kami untuk bantuan untuk mencapai Palestina".
(***)