Menu

MUI Siapkan 11 Imam Palestina Berdakwa Safari Ramadhan di Indonesia

Zuratul 10 Mar 2024, 19:42
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fahrudin (tiga kanan) memimpin deklarasi peningkatan pemboikotan produk Israel di Kantor MUI, Jakarta, Minggu (10/3/2024). ANTARA FOTO/Tangkan Layar
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fahrudin (tiga kanan) memimpin deklarasi peningkatan pemboikotan produk Israel di Kantor MUI, Jakarta, Minggu (10/3/2024). ANTARA FOTO/Tangkan Layar

RIAU24.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melakukan safari Ramadan ke 60 masjid di setiap provinsi di Indonesia. 

Safari itu dilakukan selama Ramadan dengan tema dakwah 'Membasuh luka Palestina'.

"Kami sebut dengan 'membasuh luka Palestina', karena pada saat ini warga Palestina baik itu di barat maupun di Gaza dan di beberapa tempat lainnya sedang terluka oleh kejahatan genosida zionis Israel," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional Sudarmoto di kantor MUI, Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Sudarmoto mengatakan safari Ramadan itu dilakukan untuk menyampaikan dakwah dan juga informasi tentang Palestina. 

Jadi, katanya, masyarakat dapat mengetahui kabar terbaru tentang Palestina.

"Kesempatan bulan suci Ramadan melalui safari Ramadan membasuh luka Palestina, itu juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, informasi terkini tentang Palestina, sehingga umat Islam mengerti betul apa yang harus lakukan," imbuhnya.

Selain itu, safari Ramadan dilakukan untuk menggalang donasi untuk membantu program kemanusiaan untuk Palestina. 

Lebih lanjut, ia menambahkan ada 11 imam dari Palestina yang akan berdakwah ke 9 provinsi di Indonesia. Hal itu untuk memperkuat barisan dalam membela Palestina.

"Di samping melantunkan doa paling tidak di 9 provinsi bersama para imam Palestina, juga diserukan kepada umat Islam untuk berdonasi berinfak membantu program kemanusiaan untuk Palestina," ujarnya.

"Karena itu, kehadiran para imam, para tokoh dari Palestina diaspora 5 negara kalau tidak salah. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk bersatu padu memperkuat barisan kita untuk membela Palestina," pungkasnya.

(***)