Serangan Israel Tewaskan 5 Orang di Lebanon Selatan
RIAU24.COM - Setidaknya lima orang kehilangan nyawa mereka pada hari Sabtu (9 Maret) sebagai akibat dari serangan udara Israel di sebuah tempat tinggal di Lebanon selatan, klaim laporan media.
Serangan itu menargetkan sebuah rumah di daerah Khirbet Selm, merenggut nyawa sebuah keluarga beranggotakan empat orang. Ini termasuk dua anak dan orang tua mereka serta individu lain.
Ini terjadi ketika kekerasan yang sedang berlangsung telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik yang lebih luas, memperburuk situasi yang sudah bergejolak di kawasan itu di tengah konflik Israel-Hamas dan pembicaraan gencatan senjata yang belum melihat kemajuan sejauh ini.
Tragisnya, sang ibu, dalam insiden yang terjadi Sabtu (9 Maret), juga hamil.
Serangan itu membuat rumah itu benar-benar hancur dan menyebabkan cedera pada setidaknya sembilan orang lainnya yang tinggal di dekatnya, sesuai laporan.
Ini terjadi ketika Hizbullah dilaporkan meluncurkan rudal kaliber berat yang menargetkan pos-pos militer Israel. Israel, pada gilirannya, melanjutkan serangan udara di Lebanon selatan, menyebabkan kehancuran lebih lanjut.
Ketegangan antara gerakan Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran, dan Israel telah meningkat.
Kedua belah pihak telah terlibat dalam pertukaran lintas batas yang mematikan sejak awal konflik antara Israel dan Hamas di wilayah Gaza yang terkepung.
Jumlah korban dalam konflik sejak Oktober telah meningkat.
Lebanon dilaporkan telah menyaksikan hilangnya 312 nyawa, terutama pejuang Hizbullah, dan 56 warga sipil.
Di sisi lain, Israel telah melaporkan korban setidaknya 10 tentara dan tujuh warga sipil.
Situasi kemanusiaan di wilayah ini terus tetap mengerikan, dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menghadapi tantangan pendanaan di tengah krisis.
Namun, ada janji baru-baru ini dari negara-negara seperti Swedia dan Kanada untuk melanjutkan bantuan ke UNRWA, memberikan beberapa bantuan di tengah gejolak.
5 tewas saat penerjunan
Seorang profesional medis di rumah sakit terbesar Gaza melaporkan bahwa penerjunan udara kemanusiaan di wilayah utara wilayah Palestina mengakibatkan kematian lima orang, termasuk dua anak laki-laki, dan melukai 10 lainnya.
Para korban diangkut ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza untuk perawatan.
Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Yordania telah melakukan penerjunan udara di Gaza utara, di mana populasi besar menghadapi kesulitan parah setelah lebih dari lima bulan konflik.
Namun, seorang personel militer Yordania dilaporkan mengatakan bahwa Yordania tidak terlibat dalam penerjunan udara yang fatal itu.
Amerika Serikat juga membantah bertanggung jawab atas penerjunan udara yang menyebabkan 5 kematian.
(***)