Dulu Banyak Diprotes, BPJS Kesehatan Kini Dicontoh Dunia
RIAU24.COM - BPJS Kesehatan menjadi contoh sejumlah negara sebagai penyedia jaminan sosial kesehatan. Mulai dari pelayanan, sampai pengembangan teknologi informasi. Bahkan dibandingkan sejumlah negara maju, misalnya Amerika Serikat (AS).
"Di AS misalnya Mayo Clinic, bisa dia punya, tapi bukan sebagai negara, Amerika pada sistem medical terintegrasi nggak?" beber Direktur Utama Prof Ali Ghufron Mukti, saat ditemui detikcom di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/3/2024).
BPJS Kesehatan disebutnya nyaris selalu unggul dalam sisi data yang besar, terintegrasi, sampai benar-benar real time.
"Kita bisa monitor perilaku fasilitas kesehatan, rumah sakit, hingga klinik seluruh Indonesia," sambung dia.
Perjalanan BPJS Kesehatan untuk memiliki layanan optimal pasca 10 tahun berdiri menurutnya tidak mudah. Beberapa kali pelayanan jaminan kesehatan nasional (JKN) bahkan menuai protes dari sejumlah pihak. Termasuk adanya diskriminasi pada pasien.
Evaluasi keberlanjutan kemudian membuat BPJS Kesehatan melakukan transformasi, termasuk kemudahan akses, kecepatan, dan kesetaraan layanan.
"Jangankan orang luar negeri, orang dalam negeri saja, teman saya para dokter melihat BPJS itu bikin kecewa karena bayarannya kurang, dihutang, dan macam-macam," sambung dia.
Persoalan yang kerap jadi keluhan adalah antrean di fasilitas kesehatan. Perbaikan kemudian dilakukan dengan mengutamakan antrean daring. Waktu tunggu di sejumlah faskes kemudian bisa dipangkas dari semula enam jam menjadi 2,5 jam.
Kepuasan layanan disebutnya kemudian meningkat tajam.
"Tapi kalau dibilang sekarang apakah semua puas, ya jelas tidak. Apakah ada yang ngomel-ngomel, ada. Apakah ada perbaikan dan peningkatan kepuasan? Jelas," tandasnya. ***