Hamas Tegaskan Pertukaran Sandera Tak Akan Terjadi, Israel Harus Penuhi Syarat Ini...
RIAU24.COM -Kelompok Hamas menegaskan bahwa pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel di Gaza hanya dapat terjadi setelah gencatan senjata.
Hal ini disampaikan pejabat senior Hamas, Osama Hamdan seiring perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir antara Hamas, Mesir dan Qatar masih berlanjut tanpa ada tanda-tanda terobosan.
Hamdan, berbicara pada konferensi pers di Beirut, Lebanon pada Selasa (5/3) waktu setempat, mengulangi persyaratan kelompoknya untuk mencapai kesepakatan, yakni diakhirinya serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembalinya pengungsi Palestina ke rumah-rumah yang telah mereka tinggalkan di wilayah lain di Gaza.
"Dalam dua hari terakhir, gerakan ini menyampaikan posisinya atas usulan yang diajukan oleh mediator persaudaraan Qatar dan Mesir. Kami menegaskan kembali syarat kami untuk gencatan senjata: penarikan penuh dari Jalur Gaza dan pemulangan pengungsi dari daerah yang mereka tinggalkan, khususnya di wilayah utara," ujar pejabat senior Hamas tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya dan Reuters, Rabu (6/3/2024).
Situasi kemanusiaan saat ini sangat mengerikan di bagian utara Gaza, di mana ratusan ribu penduduk diyakini masih tetap tinggal meskipun ada perintah dari Israel untuk mengungsi.
PBB tidak dapat mengirimkan bantuan pangan ke wilayah utara sejak 23 Januari.
Pihak berwenang Israel menolak akses terhadap konvoi bantuan PBB, yang ditembaki oleh pasukan mereka.
Sebelumnya, Amerika Serikat pada hari Sabtu lalu melakukan aksi pertama yang dikatakannya sebagai serangkaian pengiriman makanan kemanusiaan ke Gaza.
"Kami mengatakan kepada Washington, yang lebih penting daripada mengirimkan bantuan adalah menghentikan pasokan senjata ke Israel," ujar Hamdan.
(***)