Menu

Motor Listrik, Akselerasi SDGs PT RAPP Dalam APRIL2030

Devi 30 Jan 2024, 12:35
Motor Listrik Ramah Lingkungan : Akselerasi SDGs PT  RAPP Menuju Indonesia Bersih Lewat Gaya Hidup Berkelanjutan
Motor Listrik Ramah Lingkungan : Akselerasi SDGs PT RAPP Menuju Indonesia Bersih Lewat Gaya Hidup Berkelanjutan

"Saya selalu percaya bahwa perlindungan lingkungan seharusnya tidak menjadi beban bagi perusahaan, tapi justru menjadi sebuah sumber daya yang kaya bagi perusahaan, sepanjang hal itu dilakukan dengan perilaku yang baik dan komprehensif. Saya akan mengeluarkan uang untuk proteksi lingkungan, serta melakukan riset dan mengkajinya.” Sukanto Tanoto.

RIAU24.COM  Di garasi rumah Ato Supriyadi yang terletak di komplek perumahan di DM 86 B, sekitar Telaga Madu Sialang kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau terparkir dua motor, satu motor matik merek Honda Beat dan satu lagi motor bebek lama merek Karisma.

Namun tepat 3 bulan yang lalu, Ato, demikian ia biasa dipanggil, memutuskan untuk mengkonversi salah satu motor kesayangannya menjadi motor listrik. Dan pilihannya kala itu jatuh ke motor matik Honda Beat.

Niat untuk mengkonversi motor konvensionalnya menjadi motor listrik didasari karena sulitnya mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di kota Pangkalan Kerinci.

"Awalnya karena saya kesulitan mencari Pertalite disini, bisa antri panjang sampai 1 hingga 2 jam. Kadang kalau kesal karena harus ngantri lama, terpaksa beli di agen ketengan dengan harga yang lebih tinggi. Dan ini terjadi hampir setiap hari," kata pria asal Jawa Tengah tersebut memulai cerita.

Setiap hari merasakan sulitnya mencari BBM, membuat pria kelahiran Cilacap itu kebakaran jenggot. Tapi kala itu, seusai melaksanakan sholat Zuhur di awal bulan Oktober 2023, pria berusia 49 tahun tersebut melihat sebuah selebaran di parkir motor saat akan hendak kembali ke kantor.

Selebaran tersebut bak jawaban atas kegalauan yang Ato rasakan selama ini. Selebaran itu berisi ajakan bagi karyawan untuk mengkonversi motor konvensional alias motor BBM ke motor listrik, terkait dengan rencana PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), tempatnya mendulang rupiah, berkomitmen menjadi pionir konversi motor listrik di luar Pulau Jawa. Dan semuanya GRATIS!

Tertarik dengan selebaran tersebut, Ato pun menghubungi nomor telepon yang tertera di kertas itu. Ia ingin menjadi orang pertama yang mengkonversikan motornya.

“Saat perusahaan mengumumkan adanya konversi motor listrik itu, saya sangat bersemangat.  Saya cepat-cepat menghubungi nomor yang tertera. Ternyata itu nomornya pak Steven Anderson. Saking semangatnya, saya langsung jadi pendaftar pertama,” kata Ato bersemangat sambil mengenang kisahnya beberapa bulan lalu itu.

Ato pun membenarkan, jika konversi gratis itu betul adanya jika syarat-syaratnya lengkap.

"Saya ingat sekali, waktu itu Pak Steven bilang, yang penting pajak motor hidup, Mas. Terus semua syarat-syarat yang tertera di selebaran, segera dilengkapi. Ya sudah, saya segera membawa STNK dan BPKB motor saya.  Kebetulan saya punya motor 2, dan yang lengkap itu ya Motor Beat tahun 2014 ini," kata Ato lagi.

Meski sempat ada sejumlah pertanyaan dalam benaknya, namun Ato yakin dengan keputusan untuk mengkonversi motornya, terutama karena ia adalah seorang staff di bagian instrumentasi di PT RAPP. Tak hanya itu, Ato mengaku jika ia telah lama tertarik dengan motor listrik.

“Saya sudah lama mencari tahu informasi tentang motor listrik. Apa keuntungan hingga resikonya. Nah, kebetulan saat saya dengar Pemerintah Indonesia memberikan subsidi nol rupiah untuk motor listrik, kenapa tidak saya coba saja? Mungkin ini jalan bagi saya untuk memiliki motor listrik,” kata pria anak 4 ini.

Tapi meski Ato sudah cukup paham dengan motor listrik tersebut, masih ada satu orang lagi yang harus ia hadapi, yakni istrinya sendiri. Ato pun mengutarakan niatnya untuk mengubah motor Beat tersebut setibanya ia dirumah.

"Waktu itu istri saya sempat khawatir. Nanti kalau macet bagaimana, kalau rusak bagaimana?. Saya kemudian menenangkan istri dengan bilang, " Insya Allah, semua aman, Tidak ada macet dan tak perlu lagi antri isi bensin berjam-jam. Kalaupun nanti setelah dikonversi ternyata motornya rusak, saya menjanjikan untuk membeli yang baru," jelas Ato sambil tersenyum.

Dan tepat pada 23 November 2023 ketika PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) menggelar konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik, impian Ato pun terwujud.

Lapangan Merdeka di Komplek PT RAPP pun jadi saksi kala motor Ato, motor konvensional pertama di Pulau Sumatera yang akhirnya resmi dikonversi menjadi motor listrik.

 Ato Supriyadi: It Starts with Me! (Foto: Dok. RAPP)

Di sebuah panggung berkarpet merah di tengah lapangan tersebut, motor Beat milik Ato dipreteli komponen-komponen mesinnya.

“Butuh waktu 10 jam untuk mengkonversi motor saya hingga akhirnya resmi menjadi motor listrik ramah lingkungan pertama di Riau,” kata pria berperawakan kurus tersebut.

Saat itu Ato mengaku sengaja mengambil cuti dari kantor. Ia ingin melihat secara langsung bagamana proses konversi dari motor konvensional ke motor listrik itu diubah. Ato juga tak sungkan bertanya kepada tim mekanik yang berasal dari SMK Negeri 5 Pekanbaru, tentang berbagai perangkat yang dipasang.

"Kepala silinder dan blok silinder dilepas, setang seher dan piston dipotong, dan pemasangan adaptor untuk memasang dinamo dilakukan di motor beat milik Ato. Tak hanya itu, pemasangan dinamo kemudian dihubungkan dengan rantai keteng serta pemasangan baterai dengan mesin motor listrk BLDD," kata Ato.

Bak robot, usai dipreteli, motor Beat milik Ato pun dilakukan uji coba. Motor diletakkan diatas meja dan digas hingga kekuatan maksimal. 

"Senang melihat waktu motor saya akhirnya sukses diubah menjadi motor listrik," cerita pria berdarah Jawa tersebut.

Dan keesokan harinya pada 24 November 2023, motor Ato kembali dipajang saat PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) menggelar konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik yang diadakan di Riau Kompleks, Pangkalan Kerinci.

Giat tersebut berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan turut dihadiri Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo sebagai perwakilan Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kepala PPSDM KEBTKE Susetyo Edi, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani, serta beberapa perwakilan dari Ditjen Perhubungan Darat.

Dalam sambutannya, Gigih Udi Atmo mengungkapkan dengan digelarnya konversi motor listrik tersebut, maka PT RAPP telah melakukan 'excellent work' dalam pengurangan emisi.

"Dengan adanya acara kick off gelar konversi sepeda motor listrik ini adalah penanda jika program pemerintah terkait dengan insentif untuk konversi motor listrik sudah terlaksana di Riau,” katanya.

Gigih juga berharap dengan adanya inisiasi konversi motor BBM menjadi motor listrik di RAPP ini dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBMnya menjadi sepeda motor listrik.

“Semoga untuk kedepan, animo masyarakat terhadap motor listrik ini semakin tinggi. Sehingga motor listrik ini dapat memberikan manfaat besar bagi pengguna, dan mampu menjadi contoh positif bagi masyarakat dalam menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan," harap Gigih.

Sripeni Inten Cahyani juga mengapresiasi gelar konversi sepeda motor listrik yang dilakukan di PT RAPP tersebut.

"Gelar konversi hari ini menjadikan RAPP sebagai pioneer konversi sepeda motor listrik di luar Pulau Jawa. Saya salut, RAPP sebagai perusahaan multinasional, memiliki konsen utama terhadap sustainability (keberlanjutan) dengan memiliki program-program nyata dalam mengurangi emisi untuk menuju green energy atau energi bersih," urainya.

Sripeni turut mengapresiasi PT RAPP yang telah menggerakkan karyawannya untuk mengkonversi sepeda motor konvesionalnya menjadi motor listrik. Sripeni juga menambahkan bahwa dengan penerapan kendaraan listrik di sektor transportasi menjadi salah satu cara untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target Emisi Nol Bersih dan pengurangan konsumsi BBM di sektor energi.

"Seperti yang kita tahu, untuk melakukan transisi menuju energi bersih tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah sendiri. Tetapi juga dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan dalam mewujudkan komitmen pemerintah untuk percepatan layanan bantuan pemerintah untuk program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai.

Dan PT RAPP telah membuktikan komitmennya dalam lebih membirukan langit, sebuah komitmen perusahaan untuk energi bersih. Ini patut diapresiasi, " ungkapnya lagi.

Setelah dikonversi, Ato menjelaskan tidak ada perbedaan cara pakai antara motor konvesional dengan motor listrik. “Cara pakainya seperti motor biasa. Cuma yang membedakan, dengan motor listrik ini tidak lagi membuat saya harus antri cari bahan bakar,” kekeh pria yang telah bekerja selama 13 tahun itu di PT RAPP tersebut.  

Ato mengaku kini tak ada lagi asap knalpot atau suara raungan motor yang terdengar setiap ia membawa motor listriknya menjelajahi ruas jalan Komplek PT RAPP Town Site 1, Pangkalan Kerinci, Pelalawan menuju tempat ia bekerja.

“Nyaman sekali rasanya,” kata Ato dengan senyumnya yang sumringah.

Pria yang bekerja di Divisi Maintenance Fiberland di RAPP ini menyebut jika jarak tempuh motor listrik juga bisa dipakai untuk berkendara cukup jauh. “Bisa mencapai 55 kilometer/jamlah,” kata Ato lagi.

Ato dan motor listriknya (Foto: Istimewa)
(Ato dan motor listriknya (Foto: Istimewa)

Sementara untuk proses mengisi dan mengganti baterai motor listrik sendiri, menurut Ato, cukuplah mudah dan cepat.

“Jika baterainya habis, cukup datang ke Swapping Station untuk ambil yang baru. Jadi sistem baterai masih pakai sistem ganti yang baru di tempat swap. Baterainya sendiri terbuat dari litium. Saat ini penggunaan motor listrik disubsidi 100 persen oleh RAPP.  Kalau secara tenaga, motor ini sudah setaralah dengan motor bensin 150 cc,” kata Ato.

Kini, motor listriklah yang saat ini digunakan Ato untuk aktivitas sehari-hari. Selain lebih nyaman, dengan motor listrik Ato juga bisa berhemat.

"Yang satu lagi jadi terabaikan," tawa Ato tentang motor Karisma miliknya.

Ato mengaku biasanya menggunakan motor listrik tersebut untuk ke masjid, sementara sang istri menggunakannya untuk mengantar anaknya bersekolah di Al-Bayan yang terletak di Jl. Koridor RAPP No. Km 3. Dan kegiatan ini nyaris dilakukan setiap hari. Dalam sehari, Ato mengaku paling tidak menempuh jarak sekitar 20 kilometer.

Ilustrasi Swapping Station, Foto : Instagram)
(Ilustrasi Swapping Station, Foto : Instagram)

Ato bersyukur jika ia kini tidak perlu lagi keluar uang untuk membeli bensin ataupun ganti oli.

“Saya merasakan jika menggunakan motor listrik ini jauh lebih nyaman dan hemat biaya. Dulu sebelum menggunakan motor listrik, saya menghabiskan uang yang lumayan untuk membeli BBM, tapi sekarang saya bisa berhemat hampir tiga kali lipat,” kata Ato.

Kata Ato, dulu dengan menggunakan satu motor BBM saja, ia harus merogoh kocek hingga Rp 60 - 90 ribu dalam sepekan untuk mengisi bensin.

"Waktu saya pakai motor BBM itu, per hari itu saya rata-rata Rp 10-15 ribu untuk beli Pertalite, dengan catatan itu harganya masih Rp 10.000 per liter kalau beli di SPBU atau Rp 15.000 di penjual eceran. Kalau pakai motor listrik, saat ini masih gratis," hitungnya lagi.

Selain tak perlu merogoh kocek untuk mengeluarkan biaya bensin, dari segi perawatan, motor listrik diakui Ato juga jauh lebih hemat karena tidak dibutuhkan biaya penggantian oli atau servis rutin bulanan sebagaimana motor BBM.  Menurut perhitungannya, ia bisa berhemat bisa mencapai Rp 500-600 ribu perbulan, bahkan lebih.

Nah, dari selisih yang dihemat Ato sekarang ini, ia bisa menabung untuk keperluan sekolah anaknya. Bangga sekali rasanya Ato saat bercerita bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya. Berkali-kali juga dia mengucap syukur.

“Alhamdulillah saya bisa menabung lewat motor listrik ini. Bersyukur banget, saya bersyukur," kata Ato antusias.

Selain itu, Ato mengaku jelang empat bulan pemakaian motor listriknya itu, belum pernah terjadi kerusakan apapun yang ia alami.

“Sejauh ini aman-aman saja. Tapi ada baiknya, para pengguna motor listrik perlu juga sesekali mengecek kapasitas baterai dan dinamonya, supaya lebih awet,” katanya.

Ternyata keputusannya untuk mengkonversi motor konvesionalnya ke motor listrik tak sia-sia. Tak hanya Ato yang senang, istri dan anak Ato pun sangat bahagia.

“Pokoknya pakai motor listrik ini aman dan mantap. Saya senang, istri dan anak lebih senang lagi karena uang belanjanya bisa ditabung,” kata Ato sambil tertawa lebar.

Tak heran, setelah merasakan segudang manfaat dari motor listrik, Ato pun tak bosan-bosan mengajak rekan sesama karyawan di PT RAPP untuk ikut mengkonversi motor mereka.Dengan semangatnya dalam memberi informasi terkait motor listrik, tak pelak Ato pun disebut sebagai Brand Ambassador Konversi Motor Listrik di Riau Kompleks.

“Di Riau Komplek ini, kami sudah punya satu komunitas motor listrik. Namanya KamiRilex yang artinya Komunitas Motor Listrik Riau Complex,” kata pria kelahiran tahun 1975 ini.

Bahkan di KamiRilex, Ato dipilih menjadi Ketua Komunitas. “Di komunitas ini kami saling berbagi pengalaman, masukan serta hal-hal yang terkait motor listrik,” kata suami dari Fuah ini.

Harapan Ato sekarang, ia ingin RAPP menambah tempat pengisian baterai listrik jadi lebih banyak. "Semoga Swapping Station bisa ditambah sehingga semakin tambah banyak dan menyebar. Kalau sekarang kan cuma satu saja," harap Ato.

Dengan menggunakan motor listrik, Ato berharap tindakan kecilnya ini ikut berkontribusi dalam mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen PT RAPP dalam program APRIL 2030.

“Sekecil apapun peran yang kita ambil, namun jika kita bisa mengurangi emisi gas, tentu ini sangat berharga bagi lingkungan sekitar,” pungkas Ato.

Konversi motor listrik PT RAPP (Dok. PT RAPP)
(Motor Ato dipamerkan dalam Giat kolaborasi RAPP dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Foto : Humas RAPP)

Setali tiga uang dengan Ato, Steven Anderson selaku Project Leader Konversi Motor Listrik di RAPP mengungkapkan motor listrik adalah kendaraan yang sangat aman, selain sangat ramah lingkungan.

Untuk RAPP sendiri, pemerintah Indonesia memberikan subsidi untuk konversi motor. Untuk biaya konversi motor konvensional ke motor listrik dibutuhkan biaya sekitar Rp. 17 hingga 18 juta (Data dari Kementerian ESDM Indonesia, 2023)

"Kita mendapatkan subsidi dari Pemerintah Indonesia untuk konversi motor listrik, dimana 100 motor pertama itu gratis, dan untuk 100 motor berikutnya kita dapat subsidi 50 persen. Jadi total motor yang akan kita konversi itu berjumlah 200 unit. Untuk tahap awal, sudah ada 10 unit yang kita konversi di tahun 2023 lalu, dan sisanya akan dilakukan di tahun 2024," terang Steven.

Pria berdarah Tionghoa itu juga menyakinkan jika konversi tersebut aman.

“Soal keamanan motor setelah dikonversi dan ketersediaan suku cadang tidak perlu diragukan lagi. Motor listrik ini sudah sangat aman, dikarenakan adanya mesinnya pakai protection di sistemnya. Jika ada kebakaran atau overheat, maka akan memutus arus secara otomatis. Kalau ada yang rusak atau perlu cek berkala, kita standby," kata Steven.

Steven juga mengungkapkan jika pihak RAPP menerima semua jenis motor.

“Tapi motor konvensional yang ingin dikonversi tentu harus diverifikasi dulu dari segei kesesuaian dan kelayakannya. Selain itu harus lengkap dokumennya dan pajak harus hidup,” kata Steven lagi.

Steven juga meyakinkan bahwa ada garansi untuk yang mengikuti konversi motor listrik. Sedangkan ketersediaan suku cadang, nantinya akan ada tersedia di vendor-vendor lokal.

Untuk Swapping Station atau tempat pengisian baterai, Steven menjelaskan jika saat ini PT RAPP baru memiliki 1 tempat saja.

“Saat ini stasiun baterai baru ada satu, yakni di food court lama Riau Kompleks. Cara mengisinya juga tidak perlu lama-lama. Tinggal cabut baterai yang sudah kosong dan ganti yang baru. Dan sampai akhir 2023 kemarin, itu biaya swapnya masih gratis. Tapi untuk tahun 2024, kita berlakukan 2 tarif. Ada yang 8 ribu perswap atau yang bayar Rp 250 sebulan, tapi bisa unlimited," sebut Steven lagi. 

Sebagai informasi, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga penuh, butuh sekitar 30-90 menit. Namun untuk lamanya waktu pengisian ulang biasanya tergantung dari kapasitas baterai dan jenis kendaraan listrik yang digunakan.

Namun untuk kedepannya, Steven mengungkapkan jika PT RAPP akan membangun lima stasiun swap baterai yang akan dibangun setiap 30 kilometer.
 

Peran Green Energy Dalam Gaya Hidup Berkelanjutan di Indonesia


(Gaya hidup berkelanjutan, cara Indonesia menjadi lebih baik, Foto : Fortune Indonesia)
 

Sumber bahan bakar yang digunakan di Indonesia selama puluhan tahun berasal dari tenaga fosil yang dihasilkan, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Dengan frekuensi penggunaan dalam jumlah yang banyak dari waktu ke waktu, dipastikan akan menghasilkan karbon dioksida.

Karbondioksida ini akan menyerap radiasi infra merah yang bersifat panas dan menaikkan suhu bumi atau yang dikenal dengan pemanasan global (Global Warming). Seperti yang kita tahu, dalam beberapa tahun terakhir, perubahan Global Warming telah dirasakan di seluruh dunia.

Hal tersebut terlihat dari perubahan kondisi alam yang makin memburuk,  perubahan pola iklim dan cuaca maupun kenaikan permukaan lautan akibat cairnya es di kutub. Salah satu upaya yang bisa dilakukan manusia untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan menggunakan sumber energi/tenaga non fosil yang ramah lingkungan.

Menggunakan motor listrik yang menggunakan baterai seperti aki atau litium sebagai bentuk penggunaan baterai kimia untuk upaya mengurangi penggunaan tenaga fosil yang tidak mengeluarkan emisi karbon dan asap, juga salah satu cara yang bisa mendukung pengurangan dampak Global Warming.

Konsep besar mengenai green energy ini menjadi salah satu rekomendasi kebijakan yang dibahas pada Forum G20-B20 di Bali, beberapa waktu yang lalu. Green Energy, jika dikutip dari United Nations Environment Programme (UNEP), mengusung  konsep ekonomi rendah karbon, penghematan sumber daya dan inklusifitas sosial.

Seperti yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, Indonesia kini telah melancarkan program subsidi motor listrik, yang akan mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraaan berbahan bakar konvensial menjadi kendaraan listrik.

Kini, tren transportasi di Indonesia telah berubah, dan motor listrik kini menjadi salah satu moda yang digandrungi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.  Tak hanya dinilai lebih hemat dibanding motor konvensional, motor listrik juga diklaim sebagai kendaraan yang ramah lingkungan.

Meski kehadiran motor listrik ini masih terbilang baru di tengah masyarakat yang sudah terbiasa dengan motor berbahan bakar minyak, tapi kini motor listrik sudah mulai dilirik.

Lalu, apa yang membedakan motor listrik dengan motor biasa?

Pada prinsipnya, motor listrik dan motor konvensional mempunyai model yang hampir sama. Namun yang membedakannya hanyalah bahan bakar yang digunakan.Jika motor biasa menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya, maka motor listrik menggunakan daya listrik sebagai caranya untuk bekerja.

Dan salah satu cara memperoleh listrik itu sendiri adalah melalui pemanfaatan energi panas matahari yang diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya. Seperti kita ketahui, untuk saat ini tenaga surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang masih tersedia dan tidak mungkin habis.

Keuntungan lain dari menggunakan motor listrik yaitu mengeluarkan suara yang tidak bising yang disebabkan tidak adanya proses pembakaran sumber energi seperti motor bensin yang menggunakan bahan bakar tertentu. Motor listrik juga tidak mencemari udara karena tidak mengeluarkan gas emisi yang dapat mencemari lingkungan.

Namun hal ini bisa membuat pengendara lain kurang peka mengetahui keberadaan motor listrik saat berkendara. Oleh karena itu, para pengendara perlu untuk menjaga jarak dan mengontrol kecepatan saat berkendara serta memperhatikan faktor beban daya angkut penumpang dan kecepatan.

Selain itu, perbedaan yang akan menguntungkan  adalah perawatan yang lebih mudah. Motor  listrik tak perlu ganti oli rutin atau servis berkala. Perawatannya sama dengan peralatan elektronik lainnya, yaitu merawat penggunaan baterai.

Untuk mengisi baterai motor listrik sebelum baterai habis total dan tidak melebihi durasi pengisian baterai, yaitu sampai dengan 5 jam.  

Dukungan Pemerintah Indonesia Terhadap Program Konvensi Motor Listrik  

Program motor listrik sejalan dengan rencana pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta demi mewujudkan target karbon netral (net zero emission/NZE) di 2060 atau lebih cepat.

Menurut Cambridge Dictionary, emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Dalam arti sederhana, emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer.

Emisi karbon ini menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Untuk menangani perubahan iklim ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengambil langkah serius. Ia telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

Dengan Perpres ini, Indonesia menjadi negara pertama yang menggerakkan penanggulangan perubahan iklim berbasis pasar di tingkat global untuk menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemerintah Indonesia juga memberikan program bantuan insentif dari pemerintah berupa potongan biaya konversi sebesar Rp 10 juta untuk setiap sepeda motor diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk mengikuti program konversi motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Rincian Biaya Untuk Konversi Motor Bensin ke Listrik (Sumber: Kementrian ESDM)
(Rincian Biaya Untuk Konversi Motor Bensin ke Listrik (Sumber: Kementrian ESDM)
 

Untuk setiap unit motor yang dikonversi, masyarakat akan mendapatkan manfaat penghematan biaya operasional dan BBM sampai dengan Rp6-7 juta per motor.

Pajak tahunan juga lebih murah dibandingkan dengan motor BBM.

Sedang dari sisi pemerintah, konversi ini akan mengurangi biaya impor bahan bakar minyak dan subsidi untuk BBM. Juga membantu program pemerintah menuju target Net Zero Emission di tahun 2060.Jika dari total 125 juta unit kendaraan roda dua, 20%-nya atau 25 juta dilakukan konversi menjadi motor listrik, maka potensi penghematan BBM dapat mencapai 51,6 juta barel/tahun dan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 16,8 juta ton CO2 pertahun (asumsi 1 motor menghemat BBM 354 liter/tahun dan menurunkan emisi 0,7 ton CO2/tahun).

 

Peran APRIL Group Dalam Komitmen APRIL2030

Direktur RGE Anderson Tanoto berbicara saat peluncuran komitmen bisnis berkelanjutan perusahaan, “APRIL 2030”, yang bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap iklim, alam, dan manusia  (Foto:Dok, RAPP)
(Direktur RGE Anderson Tanoto dalam konferensi pers virtual sebelum peluncuran APRIL2030 pada 17 November lalu, Foto : aprilasia.com)

Sebagai produsen pulp dan kertas terkemuka, Grup Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), terus memperkuat komitmennya dalam mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta mendukung upaya pemerintah Indoesia untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs). 

PT RAPP, sebagai salah satu unit usaha dari Royal Golden Eagle (RGE) Group, yang bergerak di bidang pengolahan pulp dan kertas, telah melakukan upaya pengurangan emisi. 

Pada 17 November 2020, APRIL Group mengumumkan komitmen APRIL2030, yang memiliki empat pilar utama, yaitu Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan Berkelanjutan.

Dengan sasaran konkret, berbatas waktu, dan berbasis sains, APRIL2030 adalah salah satu komitmen pertama yang dibuat perusahaan Indonesia dalam berbagai sektor untuk mencapai emisi nol bersih dari penggunaan lahan. Seperti halnya Pakta Iklim Glasglow, sasaran APRIL2030 akan membuat APRIL Group menjadi lebih berkelanjutan dan sirkular pada 2030.

Produsen serat berkelanjutan dan produk berbasis bio telah merilis “APRIL2030”, sebuah komitmen berkelanjutan transformatif yang berisi serangkaian tindakan nyata yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam, dan pembangunan manusia. APRIL Group dengan anak perusahaan utamanya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) merupakan bagian dari Royal Golden Eagle Group (RGE) yang telah beroperasi di provinsi Riau, Sumatera sejak tahun 1993.

Direktur RGE Anderson Tanoto mengatakan jika APRIL Group berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon dari penggunaan lahan dan mengurangi intensitas produksi karbon hingga 25 persen dalam 10 tahun ke depan.

"Hal ini untuk memastikan bahwa tidak akan ada hilangnya kawasan hutan lindung dalam operasinya di provinsi Riau, di Sumatera, dan menjamin kawasan hutan lindung, keanekaragaman hayati dan ekosistem di kawasan konservasi dan restorasi secara terukur," kata anak dari Sukanto Tanato tersebut.

APRIL2030 juga mendorong kemajuan inklusif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui serangkaian inisiatif dalam menyediakan mata pencaharian, akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan yang setara bagi perempuan.

“Kami berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata dan melakukan transformasi lebih lanjut dalam 10 tahun karena kami berkomitmen untuk memainkan peran penting dalam ekonomi rendah karbon dan memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam, dan manusia,” tambahnya lagi.

Komitmen APRIL2030 terdiri dari serangkaian target spesifik berbasis ilmu pengetahuan yang dikategorikan ke dalam empat komitmen, yaitu Climate Positive, yang mencakup tindakan yang menekankan pada penerapan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk mengurangi karbon secara drastis, termasuk mencapai emisi karbon nol bersih dari penggunaan lahan.

“Kami juga akan mencapai pengurangan 25 persen dalam intensitas emisi karbon pada produk serat kami melalui investasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan sistem operasi kami, dan menyediakan sebagian besar kebutuhan energi pabrik dan operasi serat kami dari sumber yang bersih dan terbarukan,” tambah pria berusia 35 tahun tersebut.

Anderson juga menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan energi bersih dalam penggunaan listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap energi terbarukan, APRIL Group telah memasang panel surya berkapasitas 20 MW di lokasi operasional perusahaan secara bertahap pada tahun 2021.

Panel surya tersebut diharapkan akan mencapai kapasitas penuh pada tahun 2025 dan akan menjadi salah satu instalasi panel surya terbesar oleh sektor swasta di Indonesia.

“Langkah tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi penggunaan energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050,” ujarnya.

APRIL Group juga memperluas komitmennya terhadap konservasi dan restorasi hutan dengan menyisihkan dana dari setiap ton kayu yang digunakan dalam produksi untuk investasi lingkungan, yang mencapai sekitar USD 10 juta per tahun. Komitmen APRIL2030 mencerminkan langkah proaktif grup ini dalam bidang keberlanjutan, yang sangat relevan dengan masa yang penuh tantangan ini.

“Masih ada beberapa tahun lagi untuk mencapai tujuan tersebut, oleh karena itu kami menggunakan sisa dekade yang menentukan ini untuk bersama-sama mengambil tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur RAPP Sihol Aritonang mengatakan APRIL2030 merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam mencapai target iklim, pembangunan nasional, dan kemitraan dengan masyarakat.

Sihol Aritonang, presiden direktur Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), anak perusahaan Grup APRIL  (Foto:Dok RAPP)

 Ia mengungkap upaya perusahaan membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan, salah satu tujuan yang ditetapkan dalam SDGs.

“Pada tahun 2030, kami menargetkan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di sekitar lokasi operasional perusahaan kami di Pangkalan Kerinci, Rau, meningkatkan layanan kesehatan, kualitas pendidikan, sekaligus mentransformasikan bisnis kami demi pertumbuhan berkelanjutan. Kami semua sangat bersemangat dan siap membuat perbedaan,” katanya.

APRIL2030 akan terus mencapai kemajuan lebih lanjut yang telah dicapai kelompok ini sebelumnya melalui Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan/SFMP2.0. “SFMP2.0 yang masih berjalan diawasi secara independen oleh Stakeholder Advisory Committee (SAC) dan terbuka terhadap masukan ilmiah dari Kelompok Kerja Ahli Gambut Independen (IPEWG),” ujarnya.

Sihol Aritonang menekankan dari segi operasional, APRIL Group secara aktif menerapkan energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam aktivitas pabriknya untuk mencapai target Iklim Positif pada tahun 2030. Saat ini, 88,6 persen dari keseluruhan keseimbangan energi pabriknya berasal dari sumber terbarukan, yang mendekati target 90 persen.

Pemasangan panel surya berkapasitas 11 megawatt, dari target 50 MW, berperan besar dalam berkontribusi terhadap perubahan ini. Secara total, perusahaan telah mengurangi intensitas emisi karbon pada produknya sebesar 22 persen, sehingga mencapai kemajuan menuju target 25 persen pada tahun 2030.

Pengurangan ini dicapai melalui pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, peningkatan efisiensi energi, dan peralihan ke bus listrik untuk karyawan. perjalanan pulang pergi dan operasi umum serta konversi motor konvensional menjadi motor listrik.

Upaya APRIL Group untuk mencapai emisi nol bersih sejalan dengan program Penurunan Bersih (Net Sink) FOLU (Penggunaan Hutan dan Lahan Lainnya) yang dicanangkan pemerintah Indonesia, yang bertujuan menjadikan sektor kehutanan mengalami penurunan emisi bersih pada tahun 2030. 

“Kami berkomitmen untuk menyelaraskan tindakan kami dengan agenda iklim nasional melalui konservasi, restorasi, dan pengelolaan lahan yang bertanggung jawab,” kata Sihol.

Berdasarkan komitmen keberlanjutan APRIL 2030, perusahaan menargetkan peningkatan produktivitas serat sebesar 50 persen dari hutan tanaman industri (HTI) yang dikelolanya. Produktivitas serat telah meningkat sebesar 13 persen dari tahun 2019 hingga 2022.

APRIL Group juga menjunjung tinggi komitmen 1-untuk-1, yaitu melestarikan satu hektar lahan untuk setiap hektar yang dikelola untuk produksi.

Kawasan konservasi ini tetap bebas emisi, yang merupakan bagian penting dari upaya mitigasi perusahaan. Kemajuan dalam komitmen ini telah mencapai 80 persen, dan upaya untuk mencapai target 100 persen terus diupayakan secara aktif. Komitmen ini didukung oleh komitmen pendanaan sebesar USD1 per ton produksi, memastikan pendanaan berkelanjutan untuk upaya konservasi dan restorasi. APRIL juga telah melakukan investasi besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sejak tahun 2016, APRIL telah membangun empat menara emisi gas rumah kaca dan peralatan pemantauan untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang emisi GRK di berbagai jenis penggunaan lahan. Pendekatan komprehensif APRIL, termasuk dekarbonisasi, peningkatan produktivitas lahan, dan upaya konservasi, merupakan salah satu cara perusahaan dalam berkontribusi terhadap masa depan net zero.

Jadi tak salah jika APRIL2030 merupakan salah satu bukti nyata sustainable living atau gaya hidup berkelanjutan.

Saat ini, sustainable living bukanlah sekadar kata-kata atau slogan yang kini marak didengar. Ini adalah filosofi hidup yang mendalam. Jika dianalogikan, dunia ini adalah sebuah rumah yang kita tinggali. Seperti bagaimana menjaga rumah agar tetap nyaman ditinggali, sustainable living adalah cara manusia menjaga 'rumah besar' ini agar tetap bisa memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi seluruh makhluk yang mendiaminya.

Konsep ini didasari oleh pemahaman bahwa sumber daya alam kita tidaklah tak terbatas.

Setiap pohon yang ditebang, setiap tetes minyak yang digunakan, dan setiap liter air yang terbuang memiliki konsekuensi. Dengan sustainable living, kita diberikan pandangan untuk melihat lebih jauh: Bagaimana caranya agar kita bisa memenuhi kebutuhan kita saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang?

Konsep gaya hidup berkelanjutan pada dasarnya mengajak manusia untuk kembali ke esensi kehidupan yang sederhana dan seimbang, mulai dari makanan yang kita konsumsi, transportasi yang kita gunakan, hingga barang-barang yang kita beli.

Dalam konteks yang lebih luas, sustainable living juga melibatkan tindakan kolektif. Ini adalah tentang bagaimana masyarakat, pemerintah, dan industri bisa bekerja sama untuk menciptakan sistem yang mendukung keberlanjutan, seperti pembangunan infrastruktur hijau (green energy), regulasi yang mendukung penggunaan energi terbarukan (renewable energy) dan inisiatif daur ulang yang efektif.

Seperti kata aktor kenamaan Arnold Schwarzenegger "The future is green energy, sustainability, renewable energy" atau "Masa depan kita adalah energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan energi terbarukan," maka sudah sepatutnya kita turut menjaga bumi dari kerusakan. Karena kalau bukan kita siapa lagi.

So, It Starts With You! ***