Menu

Sri Mulyani Sebut RI Terancam Rugi Rp544 T, Ungkap Dalangnya 

Zuratul 22 Feb 2024, 10:55
Sri Mulyani Sebut RI Terancam Rugi Rp544 T, Ungkap Dalangnya. (Tangkapan Layar/tempo.co)
Sri Mulyani Sebut RI Terancam Rugi Rp544 T, Ungkap Dalangnya. (Tangkapan Layar/tempo.co)

RIAU24.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Indonesia akan rugi besar karena perubahan iklim.

Selain rusaknya kondisi alam, negara disebut kehilangan ratusan triliun karena hal tersebut.

"Di Indonesia, @bappenasri mengestimasi kerugian dari dampak climate change mencapai Rp 544 triliun pada periode tahun 2020-2024," ungkap Sri Mulyani di akun Instagram resminya, dikutip Rabu (21/2/2024).

Alhasil, dalam agenda 'Pertemuan Nasional RBP REDD+' yang diselenggarakan Kemenkeu bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Dalam Negeri, ia meminta semua pihak serius mengatasi perubahan iklim.

Sri Mulyani menjelaskan berbagai upaya pun sudah dilakukan Indonesia dalam mengatasi dan menyuarakan isu climate change. 

Upaya itu telah mendapatkan rekognisi dan kompensasi melalui Green Climate Fund (GCF) dan Result Based Payment dari upaya Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).

"@kemenkeuri selama ini terus bekerja sama dengan seluruh K/L dan stakeholder dalam membangun awareness terkait climate change. Baik melalui climate budget tagging dalam pelaksanaan belanja negara, menciptakan instrumen sukuk hijau, hingga bekerja sama dengan @kementerianlhk membangun @bpdlh.id," tulisnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantas meminta forum yang juga dihadiri oleh beberapa pimpinan dan pejabat daerah dapat menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman. 

Hal ini diharapkan dapat membuat setiap daerah di Indonesia menciptakan berbagai program untuk mengatasi perubahan iklim yang melibatkan peran masyarakat.

"Mari terus berupaya bersama mengatasi dampak climate change, untuk kelestarian bumi serta keberlangsungan hidup umat manusia," pungkasnya.

(***)