RIAU24.COM -  China baru-baru ini melaporkan kematian seorang wanita akibat gabungan dua infeksi sekaligus, yakni flu burung H3N2 dan H10N5. Pasien disebut tertular dari hewan, sejauh ini penebaran antarmanusia diyakini masih rendah.

Wanita berusia 63 tahun dari provinsi Anhui itu memiliki komorbid dan mengeluhkan sejumlah gejala. Batuk, sakit tenggorokan, demam, dan gejala lainnya muncul di 30 November dan meninggal pada 16 Desember, demikian catatan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional.

Kasus ini baru menjadi perhatian setelah ditelusuri lebih lanjut.

Pemerintah setempat melakukan contact tracing atau kontak erat. Kabar baiknya, sejauh ini tidak ditemukan pasien yang juga mengalami kondisi tersebut.

Analisis seluruh rangkaian genom virus menunjukkan bahwa virus H10N5 berasal dari unggas dan tidak memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia secara efektif, sebut pengumuman badan tersebut.