PBB Cemas soal Nasib Warga Usai Netanyahu Umumkan Mau Serang Rafah
"Kepadatan penduduk Rafah yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat hampir tidak mungkin untuk melindungi warga sipil jika terjadi serangan darat," kata Dujarric.
Senada, Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths juga mengeluarkan pernyataan serupa mengenai perlindungan bagi warga Palestina di Rafah.
"Tidak ada tempat tersisa untuk menyelamatkan diri di Gaza," kata Griffiths, seperti dikutip CNN.
Griffiths menuturkan, lebih dari 1 juta warga Palestina telah mengalami penderitaan yang tak terpikirkan serta terus berpindah-pindah mencari tempat aman.
Ia pun mendesak perlindungan terhadap warga sipil, termasuk dipenuhinya kebutuhan vital warga seperti tempat tinggal, makanan, dan akses kesehatan.
Komentar Dujarric dan Griffiths ini merespons pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (8/2) yang meminta militer merencanakan 'evakuasi penduduk' Palestina dari Rafah.