Serangan Pesawat Tak Berawak Israel di Lebanon Melukai Pejabat Hizbullah Secara Kritis
RIAU24.COM - Israel melakukan serangan udara di Lebanon selatan pada hari Kamis (8 Februari) melukai seorang pejabat militer Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran.
Kantor berita AFP mengutip sumber dalam aparat keamanan Lebanon untuk mengatakan bahwa pejabat itu terluka parah dan seorang rekan juga terluka dalam serangan di kota Nabatiyeh, beberapa cara dari wilayah perbatasan yang telah melihat hampir setiap hari baku tembak sejak perang Israel-Hamas pecah Oktober lalu.
Kantor Berita Nasional, outlet berita yang dikelola negara di Lebanon mengatakan bahwa sebuah kendaraan terbakar setelah terkena rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak Israel.
Pesawat tak berawak itu dilaporkan memasuki Nabatiyeh sekitar pukul 16:15 (waktu setempat).
AFP melaporkan bahwa militer Israel sedang memeriksa laporan serangan itu.
Hizbullah mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menyerang markas brigade Israel di kota perbatasan Kiryat Shmona.
Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung meletus setelah pejuang Hamas melintasi perbatasan dari Jalur Gaza untuk melancarkan serangan di Israel selatan, menewaskan lebih dari seribu orang Israel dan menyandera.
Israel menanggapi dengan serangan militer yang luar biasa di Jalur Gaza. Ketika perang berlangsung, terjadi baku tembak antara Hizbullah dan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Hal ini sering menyebabkan kekhawatiran perang regional meletus dari situasi seputar perang Israel-Hamas.
Hizbullah telah menargetkan posisi tentara Israel di sepanjang perbatasan dan telah menerima bantuan dari Gerakan Islam Palestina.
Israel telah membombardir kota-kota perbatasan Lebanon juga, mengakibatkan 227 kematian sejauh ini.
Mayoritas dari mereka yang tewas adalah pejuang Hizbullah sementara 27 nyawa warga sipil telah hilang, kata AFP.
Tentara Israel mengatakan bahwa ada 15 kematian di pihaknya di daerah perbatasan utara. Mereka yang tewas termasuk sembilan tentara dan enam warga sipil.
Meskipun permusuhan antara Israel dan Hizbullah terbuka setelah pecahnya perang Israel-Hamas, situasinya belum turun menjadi perang habis-habisan sejauh ini.
(***)