Rusia Lakukan Penangkapan dan Hukuman Untuk Ekstremisme LGBT
Menurut laporan itu, polisi yang bertugas memerangi ekstremisme menahan wanita itu setelah sekelompok orang agresif mendekati Yershova dan temannya di sebuah kafe lokal dan memfilmkan mereka.
Wanita itu dipanggil ke kantor polisi setelah pria yang memfilmkan insiden itu mempostingnya secara online.
Video itu juga dibagikan oleh blogger ultra-konservatif, menurut The Moscow Times dan menunjukkan pria tak dikenal itu mengancam akan menyerahkan mereka ke polisi karena mengenakan pin bendera Ukraina dan anting-anting pelangi.
Sesuai dokumen pengadilan, Yershova diinterogasi oleh polisi dan kemudian dibawa ke hadapan hakim yang mengutip putusan yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung Rusia di Moskow pada 30 November.
Pada saat itu, hakim pengadilan puncak memutuskan bahwa gerakan publik LGBT internasional dan subdivisinya adalah ekstremis, dan mengeluarkan larangan kegiatannya di wilayah Rusia. Larangan itu segera berlaku.
'Solusi kreatif'