Setelah Claudine Gay, Chief Diversity Officer Harvard Terkena 40 Tuduhan Plagiarisme
RIAU24.COM - Universitas Harvard telah berada di bawah pemindai lagi setelah tuduhan plagiarisme muncul terhadap Chief Diversity and Inclusion Officer Sherri Ann Charleston.
Sebuah keluhan anonim yang diserahkan ke sekolah Ivy League awal pekan ini mencantumkan setidaknya 40 contoh dugaan plagiarisme oleh Charleston, sejak tahun 2009, menurut sebuah laporan di New York Post.
Pengaduan tersebut menuduh bahwa Charleston mengutip atau memparafrasekan selusin sarjana tanpa atribusi yang memadai dalam disertasinya tahun 2009 di University of Michigan. Dalam satu contoh, Charleston gagal mengutip studi suaminya, LaVar Charleston juga.
LaVar, yang saat ini menjabat sebagai wakil rektor University of Wisconsin-Madison untuk keragaman dan inklusi, menulis makalah tersebut pada tahun 2012.
Namun, pasangannya mengulangi sebagian besar makalah dalam artikel peer-review yang mereka tulis bersama dan diterbitkan dalam Journal of Negro Education pada tahun 2014.
Selain Harvard, pengaduan juga telah diajukan ke University of Michigan dan University of Wisconsin-Madison. Khususnya, tuduhan itu berasal dari lebih dari satu dekade sebelum Charleston akhirnya bergabung dengan Harvard.
Claudine Gay plagiarisme dan skandal antisemtisme
Tuduhan terhadap Charleston telah muncul setelah presiden Universitas Harvard Claudine Gay dipaksa mengundurkan diri karena plagiarisme dan tanggapannya terhadap antisemitisme di kampus di tengah konflik Israel-Hamas.
Gay pertama kali menimbulkan kontroversi ketika klip video presiden perguruan tinggi Ivy League memberikan kesaksian di depan anggota parlemen AS menjadi viral.
Tiga pemimpin sekolah Ivy League, termasuk Gay, gagal mengutuk antisemitisme yang meluas di kampus mereka selama kesaksian.
Setelah klip itu melakukan angka, netizens mulai menuntut pengunduran diri Gay dan segera kemudian, tuduhan plagiarisme muncul terhadapnya.
Gay, yang berhasil masuk ke buku-buku sejarah dengan menjadi orang kulit hitam pertama yang menjadi kepala universitas pembangkit tenaga listrik di Cambridge, Massachusetts, menyatakan dalam surat pengunduran dirinya bahwa dia telah menjadi sasaran ancaman pribadi dan animus rasial.
Menurut laporan, lebih dari 70 anggota parlemen, terutama Partai Republik serta dua Demokrat, menuntut pengunduran dirinya.
Selain itu, sejumlah alumni dan donor Harvard terkemuka juga menyerukan kepergiannya.
Miliarder Bill Ackman adalah salah satu suara paling menonjol yang membuka front melawan universitas dan Gay.
(***)