Pria 22 Tahun Kena Infeksi Paru Parah, Hampir Mati karena Kebiasaan Nge-vape
"Dia tidak tahu betapa buruknya hal itu baginya. Sehari sebelum dia diintubasi, dia berkata, 'Saya tidak menyangka saya bisa sakit seperti ini," sebutnya.
Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami hubungan antara vaping dan penyakit paru-paru, sehingga tidak jelas apa peran vaping dalam kasus Allard. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat membuat orang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.
Brian Keller, direktur medis Program Transplantasi Paru-Paru Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan penelitian yang melibatkan hewan dan sel manusia menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat merusak pembuluh darah dan sel-sel yang melapisi paru-paru. Namun para ilmuwan masih mencoba mempersempit senyawa mana dalam rokok elektrik yang paling buruk bagi kesehatan manusia.
"Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan, termasuk nikotin itu sendiri, tetapi juga pembakaran cairan pembawa seperti propilen glikol atau gliserol, serta penyedap rasa yang banyak orang tambahkan ke perangkat vaping mereka," kata Dr Keller.
Pada akhir tahun lalu, ia berjuang untuk bertahan hidup: Dokter harus mengganti komponen perangkat ECMO-nya sebanyak dua kali karena terbentuknya gumpalan darah, yang bisa berakibat fatal. Kemudian pada 12 Desember, dia mengalami serangan jantung dan harus diresusitasi.
Tim medis bahkan sempat menyebut kemungkinan Allard selamat hanya 1 persen. Namun keluarga tak patah semangat dan tetap mendukung Allard sebisa mereka.