RIAU24.COM -Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut penampilan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di debat cawapres Minggu (21/7) malam, minim substansi, sehingga perlu ditutupi dengan atraksi.

Pernyataan tersebut merupakan respons atas pertanyaan wartawan soal penampilan Gibran yang disebut menggunakan gimik di panggung debat.

"Kalau substansinya kuat, tidak perlu banyak atraksi. Rumus itu. Tapi kalau substansinya lemah, harus ditutupi dengan atraksi. Itu sederhana sekali," kata Anies usai debat cawapres.

Anies juga menyoroti otentisitas gagasan yang disampaikan tiga cawapres saat debat. 

Menurutnya, saat debat kemarin malam publik bisa melihat mana cawapres yang punya gagasan otentik dan mana yang tidak. 

"Ketika kita sampaikan gagasan akan bisa terlihat mana yang otentik dan mana yang kosmetik, Anda kan bisa lihat di situ. Jadi, bagi kami ini adalah sebuah kesempatan bagi rakyat untuk melihat mana yang otentik dan mana yang kosmetik," ujarnya. 

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Gibran beberapa kali saling sindir di panggung debat kemarin malam. 

Salah satu momen menarik saat Gibran merespons paparan Cak Imin soal subsidi pupuk. Gibran menyindir Cak Imin yang membawa dan membaca catatan saat memberikan paparan. 

"Enak banget ya Gus ya, jawabnya sambil baca catatan," sindir Gibran.

Sindiran itu dibalas Cak Imin pada momen dia bicara. Awalnya, Cak Imin menjelaskan alasan membawa catatan ke podium debat. Menurut Cak Imin catatannya berguna agar tidak salah bicara.

Usai klarifikasi itu Cak Imin lantas menyebut-nyebut Mahkamah Konstitusi. 

Beberapa bulan terakhir MK menuai kritik karena telah meloloskan uji materi soal syarat cawapres yang menjadi pintu Gibran maju mendampingi Prabowo Subianto.

"Saya catat sedikit, yang penting ini bukan catatan MK," ujar Cak Imin dalam debat cawapres kedua yang digelar KPU di JCC, Jakarta, Minggu (21/1) malam.

Usai debat, Cak Imin mengkritik gimik yang dibawa Gibran di panggung debat itu. Menurutnya, yang dibutuhkan oleh bangsa saat ini adalah substansi pembangunan, bukan gimik.

"Debat ini adalah keseriusan kita untuk menata bangsa. Kegagalan seluruh pembangunan kita hari ini, kita selalu terjebak pada gimik-gimik yang tidak pernah bawa kebaikan. Kita harus ke substansi pembangunan kita," kata Cak Imin.

(***)