RIAU24.COM - Perang Israel-Hamas terus meluas di luar Gaza di tengah meningkatnya serangan oleh proksi regional, dan serangan balik konsekuen serta serangan pre-emptive oleh Israel dan Amerika Serikat.

Selain itu, beberapa minggu setelah Afrika Selatan yang dipimpin oleh Presiden Ramaphosa dan menteri luar negeri Naledi Pandor mengajukan kasus terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) karena diduga melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza dalam perang yang sedang berlangsung, Indonesia kini telah mengajukan kasus baru di ICJ untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kebijakan dan praktiknya di kantong-kantong Palestina yang diblokade.

Kasus ICJ terbaru muncul setelah kecaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang pembentukan negara Palestina di masa depan.

ada hari Sabtu (20 Januari), Netanyahu mengulangi bahwa 'tidak ada ruang' untuk negara Palestina di tengah situasi keamanan yang berlaku di wilayah tersebut.

Tetapi ini sekali lagi menyoroti solusi permanen yang diusulkan sebelumnya untuk konflik Israel-Palestina, yang paling menonjol adalah solusi dua negara. Ini membayangkan Negara Palestina merdeka di samping Negara Israel, di wilayah barat Sungai Yordan.

Komentar Netanyahu muncul ketika keadaan pembalasan perang Israel di Jalur Gaza memasuki minggu kelima belas setelah peristiwa 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan sekitar 1200 orang dan mengambil lebih dari 240 sandera.