Prabowo Kritik Ganjar Pranowo dan Mahfud Md soal Program Internet Gratis
RIAU24.COM -Calon presiden Prabowo Subianto melempar kritik keras kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia menyebut orang-orang yang mendukung program internet gratis dibandingkan dengan makan siang gratis memiliki otak agak lamban.
Sebagaimana diketahui internet gratis adalah program yang diusung oleh Ganjar dan Mahfud.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Konsolidasi dan Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Pontianak, Kalimantan Barat.
Mulanya Prabowo mengutarakan visinya menyediakan makan siang gratis bagi anak-anak.
"Karena itu saya punya program untuk menjamin makan siang bergizi untuk semua anak-anak Indonesia. Makanan bergizi, susu bergizi, protein bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia," kata Prabowo dihadapan relawan, mengutip Detikcom, Minggu (21/1/2024).
Prabowo kemudian menyinggung yang mengatakan internet gratis lebih penting daripada makan siang gratis yang disuarakannya.
"Saya tanya kepada rakyat, lebih penting makan apa internet?" tanya Prabowo.
Para relawan kemudian menjawab makan gratis lebih penting daripada internet gratis.
Prabowo pun setuju dan menimpali pertanyaannya.
"Orang yang bilang rakyat nggak minta makan itu anaknya saya kira otaknya agak... agak lamban," kata Prabowo.
"Kalau orang otaknya nggak jalan ya jangan jadi pemimpin," ujarnya.
Sebelumnya, Ganjar mengkritisi program makan siang gratis Prabowo-Gibran yang diproyeksikan menyedot APBN hingga Rp400 triliun.
Awalnya, Ganjar menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Papua dan bertemu dengan seorang pendeta.
Dia menceritakan kesulitan untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
"Kemudian kita berpesta pora ngomong tinggi-tinggi sekali, dan kemudian Rp 400 triliun digunakan untuk makan siang," kata Ganjar.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengajak peserta acara untuk lebih kritis terhadap jargon politik.
Dengan begitu, tidak ada kandidat capres-cawapres yang membohongi rakyat dengan jargon, program, dan gimik politik.
(***)