China di Ambang Krisis Populasi, Ini Alasan Warganya Ogah Punya Keturunan
Sebab, prospek pekerjaan yang buruk di tengah tingginya angka pengangguran di kalangan muda dan rendahnya kepercayaan konsumen.
Hal inilah yang menyebabkan rekor penurunan pencatatan pernikahan di tahun 2022.
Ketidakinginan untuk menikah ini mengkhawatirkan para pembuat kebijakan yang sedang berjuang dengan cepatnya penuaan populasi dan anjloknya angka kelahiran. Hal ini berhubungan erat dengan rendahnya angka pernikahan, karena para ibu yang belum menikah seringkali tidak diperbolehkan untuk membesarkan anak.
Saat ini, tingkat kesuburan di China merupakan salah satu yang terendah di dunia. Data resmi pada hari Rabu menunjukkan jumlah penduduk menurun selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2023.
Sebagian disebabkan oleh menurunnya angka kelahiran, sehingga mempercepat penurunan yang akan berdampak besar pada perekonomian dalam jangka panjang.
Rendahnya keinginan untuk menikah juga dirasakan pengusaha penyelenggara acara lajang di Shanghai 'Julia's Events', Julia Meng. Ia mengatakan semakin banyak orang berusia 35 tahun ke atas yang secara efektif 'menyerah' pada pernikahan.