Waduh, Riset Temukan Bukti Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Kanker
RIAU24.COM - Sebuah jurnal yang diterbitkan American Cancer Society mengungkapkan peningkatan risiko kanker bagi orang yang kurang tidur.
Jurnal dengan judul "Association of habitual sleep duration and its trajectory with the risk of cancer according to sex and body mass index in a population-based cohort" ini menyebut orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki peningkatan risiko kanker.
Para peneliti awalnya menganalisis data dari 14.851 peserta di China Health and Retirement Longitudinal Study, sebuah survei berbasis populasi terhadap orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun.
Para peneliti kemudian mengevaluasi hubungan antara kanker dan durasi tidur malam hari, tidur siang, dan total durasi tidur.
Adapun usia rata-rata peserta penelitian adalah 58-78 tahun dengan rincian 53 persen berjenis kelamin perempuan, 29 persen tidur kurang dari 6 jam per malam, dan 46,9 persen tidak tidur siang.
Dalam analisis multivariabel, individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko kanker 41 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam per malam. Ketika para peneliti mengelompokkan pasien berdasarkan jenis kelamin, hubungan ini hanya signifikan pada perempuan.
Sementara orang yang tidak tidur siang memiliki risiko 60 persen lebih tinggi terkena kanker dibandingkan mereka yang tidur siang lebih dari 1 jam per hari.
"Studi ini memberikan bukti baru tentang hubungan antara durasi tidur dan kejadian kanker, baik dari perspektif statis maupun dinamis," tulis para peneliti, dikutip dari jurnal tersebut.
Tak hanya itu, bagi individu yang tidur total kurang dari 7 jam memiliki risiko kanker 69 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur total 7-8 jam sehari. Ketika para peneliti mengelompokkan partisipan berdasarkan jenis kelamin dan indeks massa tubuh (BMI), terdapat peningkatan risiko kanker secara signifikan terkait dengan total waktu tidur kurang dari 7 jam pada pria.
Peneliti menilai, ada beberapa penyebab kurang tidur dapat meningkatkan risiko kanker, seperti penurunan kadar melatonin, gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan ritme sirkadian yang dapat memicu tumorigenesis. ***