RIAU24.COM - Hujan meteor Gamma Ursae Minroid 2024 adalah puncak hujan meteor kedua tahun ini melewati malam yang dingin untuk menghiasi langit malam yang suram.

Hujan meteor Gamma Ursae Minroid telah aktif sejak 15 Januari dan akan terus menyilaukan.

Namun hujan meteor akan mencapai puncaknya dan menerangi langit malam pada 19 Januari.

Hujan akan terlihat paling baik sebelum fajar atau setelah senja pada hari Kamis, yaitu sekitar 19 Januari, dikutip dari Space.com.

Inilah semua yang perlu diketahui tentang hujan meteor yang akan datang:

Hujan meteor Gamma Ursae Minroid 2024: Kapan akan terlihat?

Hujan meteor akan mencapai puncaknya pada 19 Januari sekitar pukul 11:00 pagi EST atau 11:00 malam WIB, oleh karena itu yang terbaik adalah melihat sekilas bintang jatuh sebelum fajar atau setelah senja pada hari Kamis ketika langit gelap.

Hujan meteor Gamma Ursae Minroid 2024: Belum begitu mencolok namun hujan meteor yang menarik

Menurut Space.com, hujan meteor Gamma-Ursae Minorid bukanlah salah satu hujan meteor tahunan yang paling mencolok, bahkan pada puncaknya.

Diperkirakan hanya menghasilkan tiga hujan meteor per jam.

Tetapi karena bulan dalam beberapa hari mendatang akan mendekati fase bulan barunya, itu akan benar-benar gelap, yang akan menghasilkan sedikit cahaya bulan, menyediakan platform yang sempurna bagi meteor untuk menyala.

Hujan meteor Gamma Ursae Minroid 2024: Cara terbaik untuk menontonnya

Untuk menangkap pemandangan terbaik Minroid, disarankan untuk melakukan perjalanan ke lokasi yang jauh dari lampu kota dan jalan, serta polusi udara.

Beri mata Anda 30 menit untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan dan Anda akan memiliki peluang yang jelas untuk menangkap Gamma-Ursae Minorids bulan Januari.

Hujan meteor Gamma Ursae Minroid

Sama seperti hujan meteor lainnya, Gamma Ursae Minroids terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh komet.

Puing-puing yang menciptakan hujan meteor khusus ini memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 67.000 mil per jam, yang kemudian terbakar kurang dari 100 mil di atas permukaan Bumi, Space.com melaporkan.

(***)