RIAU24.COM - Di Thailand tengah, ledakan dahsyat di sebuah pabrik kembang api merenggut nyawa sedikitnya 18 orang, lapor AFP.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat di dekat kota Sala Khao di provinsi Suphan Buri tengah, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh masyarakat.

Sementara segera setelah menyaksikan hilangnya 18 nyawa, pihak berwenang, termasuk polisi, masih dalam proses mengkonfirmasi jumlah korban tewas resmi.

Kolonel Polisi Theerapoj Rawangban menyatakan upaya berkelanjutan untuk memastikan jumlah pasti korban, dengan menyatakan, "Ada kematian; Kami sedang memeriksa berapa banyak orang yang meninggal."

Situasi tetap cair, dengan tingkat keparahan insiden belum sepenuhnya ditentukan.

Ledakan misterius

Ledakan itu, yang diselimuti ketidakpastian, tidak memiliki indikasi yang jelas tentang penyebabnya.

Pihak berwenang bergulat dengan tugas mengungkap keadaan yang menyebabkan insiden tragis itu.

Terlepas dari kehancuran di pabrik kembang api, ada untungnya tidak ada kerusakan tambahan pada rumah-rumah terdekat atau masyarakat sekitar, menurut Kolonel Polisi Theerapoj Rawangban.

Gambar mengganggu yang dibagikan oleh layanan penyelamatan setempat menggambarkan pemandangan suram, dengan puing-puing logam berserakan di tanah.

Segumpal asap hitam yang menjulang mengepul ke langit, berfungsi sebagai bukti visual tingkat keparahan ledakan.

Masyarakat setempat menemukan dirinya bergulat dengan akibat dari peristiwa tragis ini.

Ledakan di bengkel yang terlibat dalam produksi petasan dan kembang api sayangnya tidak jarang terjadi di Thailand.

Tahun lalu, insiden serupa terjadi di kota Sungai Kolok di provinsi Narathiwat selatan, mengakibatkan 10 kematian dan lebih dari 100 luka-luka.

Terulangnya insiden semacam itu menimbulkan kekhawatiran tentang langkah-langkah keamanan dalam industri.

Di luar industri kembang api, Thailand bergulat dengan tantangan keselamatan yang lebih luas, khususnya di sektor konstruksi.

Negara ini memiliki catatan keselamatan yang menyedihkan, dan kecelakaan fatal sering terjadi.

(***)