Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meninggal? Ini Tahapannya dari Waktu ke Waktu
RIAU24.COM - Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia?
Momen kematian sebenarnya merupakan sebuah proses di mana seluruh fungsi tubuh terhenti. Terkadang proses ini terjadi secara bertahap atau secara sangat cepat.
Tubuh akan mengalami perubahan seiring dengan turunnya suhu. Warna dan tekstur kulit akan terasa berbeda. Berikut ini adalah garis waktu kematian secara fisik, mulai dari saat seseorang meninggal hingga tahap setelah kematian atau post-mortem.
Ketika Meninggal
Dikutip dari Very Well Health, kematian secara definisi merupakan kondisi ketika peredaran darah serta pernapasan terhenti dan tidak dapat dihidupkan kembali. Kondisi ini juga dapat didefinisikan sebagai momen ketika batang otak sudah mati dan tidak bekerja.
Secara medis, seseorang yang meninggal dunia tidak selalu disertai dengan rasa sakit. Dalam beberapa kasus seperti pasien kanker akan mendapatkan obat pereda nyeri agar merasa 'nyaman' selama proses kematian.
Dalam sebuah penelitian, otak diperkirakan akan tetap 'bekerja' selama 10 menit setelah kematian yang berarti seseorang mungkin akan memiliki semacam 'kesadaran' akan kematian. Beberapa kriteria yang digunakan faskes untuk menyatakan kematian seseorang antara lain meliputi:
- Tidak ada denyut nadi
- Tidak bernapas
- Tidak ada refleks
- Tidak ada reaksi pupil mata terhadap cahaya terang
1 Jam Setelah Meninggal
Ketika seseorang meninggal, seluruh tubuh akan mengendur atau mengalami flacciditas primer. Kelopak mata akan kehilangan ketegangannya, pupil melebar, rahang mungkin terbuka, dan persendian serta anggota tubuh menjadi fleksibel.
Ketika ketegangan pada otot menghilang, kulit akan mengendur sehingga menyebabkan persendian dan tulang menonjol di tubuh, seperti rahang atau pinggul. Ketika otot menjadi rileks, urine dan feses mungkin akan keluar dari tubuh.
Dalam beberapa jam, jantung akan berhenti, tubuh menjadi pucat, dan terjadi penurunan suhu pada tubuh. Proses ini bisa terlihat pada orang dengan kulit terang dibandingkan dengan kulit yang lebih gelap.
2-6 Jam Setelah Meninggal
Karena jantung tidak lagi bekerja, maka darah mulai 'ditarik' gravitasi ke bawah ke area tubuh yang paling dekat dengan tanah atau pooling. Jika jenazah selama beberapa jam tidak diganggu, bagian tubuh paling dekat dengan tanah akan mengalami perubahan warna menjadi ungu kemerahan.
Dalam 2-6 jam pasca kematian, perubahan kimiawi pada sel tubuh mengakibatkan rigor mortis atau kondisi ketika otot menjadi kaku pada bagian kelopak mata, rahang, dan leher. Selanjutnya, kondisi ini menyebar ke seluruh wajah, dada, perut, lengan kaki, hingga jari-jari.
Pada jenazah bayi atau anak kecil, rigor mortis cenderung tidak muncul karena massa otot yang lebih kecil.
7-12 Jam Setelah Meninggal
Kekakuan otot maksimum akibat rigor mortis dalam tubuh terjadi setelah sekitar 12 jam. Kondisi ini juga dipengaruhi usia, kondisi fisik, jenis kelamin, suhu udara, dan faktor-faktor lainnya.
Pada titik ini, anggota badan jenazah akan sulit digerakkan. Lutut dan siku akan sedikit tertekuk, dan jari tangan serta kaki akan terlihat sangat bengkok.
12 Jam Setelah Meninggal
Setelah keadaan rigor mortis dalam keadaan maksimum, otot-otot mulai mengendur karena perubahan kimiawi yang berkelanjutan dalam sel dan kerusakan jaringan internal.
Proses flacciditas sekunder berlangsung selama satu hingga tiga hari. Dalam fase ini, kulit akan menyusut dan menciptakan ilusi bahwa rambut dan kuku orang yang meninggal sedang tumbuh. Rigor mortis mulai menghilang ke arah yang berlawanan. Setelah proses ini selesai, otot tubuh akan kembali rileks. ***