Jalur Ekonomi China Pada 2024: Pertumbuhan Tercapai, Tetapi Tantangan Membayangi
RIAU24.COM - China berada di ambang pencapaian target pertumbuhannya sekitar 5 persen untuk tahun 2023, mengalihkan fokus ke rintangan potensial yang dapat menghambat momentum pada tahun 2024.
Ini didasarkan pada laporan Bloomberg.
Rilis data yang diharapkan hari Rabu diproyeksikan akan mengungkapkan ekspansi 5,2 persen dalam produk domestik bruto China untuk seluruh tahun sebelumnya.
Namun, kekhawatiran tetap ada tentang risiko deflasi, krisis perumahan, dan krisis kepercayaan yang masih ada yang dapat menimbulkan tantangan bagi lintasan ekonomi negara.
Sinyal Campuran saat 2024 terungkap
Saat 2024 dibuka, China menghadapi beragam indikator ekonomi. Sementara harga konsumen mencatat penurunan bulanan ketiga berturut-turut pada Desember, menandai deflasi beruntun terpanjang sejak 2009, ekspor menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah penurunan terus-menerus sepanjang 2023.
Analis menyarankan bahwa pemulihan permintaan domestik yang lambat dan bergelombang, ditambah dengan rebound pasar properti yang lamban, dapat berdampak pada laju kebangkitan ekonomi China.
Respons bank sentral terhadap tekanan deflasi
Para ekonom mengantisipasi People's Bank of China (PBOC) untuk menanggapi tekanan deflasi dan meningkatkan pinjaman dengan berpotensi menurunkan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 2,4 persen.
Langkah-langkah tambahan, seperti menyuntikkan lebih banyak uang tunai ke dalam sistem keuangan dan potensi pengurangan persyaratan cadangan kas untuk bank, diharapkan.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa langkah-langkah ini mungkin tidak cukup untuk mengatasi tantangan multifaset yang dihadapi.
Wawasan dan ekspektasi analis untuk 2024
Bloomberg mengutip Duncan Wrigley, Kepala Ekonom China di Pantheon Macroeconomics, yang memproyeksikan pemulihan permintaan domestik yang lambat dan bergelombang karena langkah-langkah stimulus yang ditargetkan secara bertahap berdampak pada sektor investasi.
Ekonom Societe Generale SA memperkirakan pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,5 persen pada 2024, memperhitungkan peningkatan stimulus fiskal, beberapa pelonggaran kebijakan moneter, pertumbuhan ekspor yang stabil, dan dukungan untuk sektor perumahan.
Yao Wei, Kepala Ekonom bank dan Kepala Penelitian untuk Asia Pasifik, menyoroti potensi untuk mencapai pertumbuhan 5 persen jika pemerintah China semakin meningkatkan kebijakan fiskal di luar perkiraan saat ini.
Implikasi global dan peristiwa ekonomi di tempat lain
Lanskap ekonomi melampaui China, dengan bank sentral Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya, Singapura mengharapkan ekspor Desember yang kuat, dan Australia mengantisipasi data yang mungkin mengindikasikan perlambatan pertumbuhan pekerjaan.
Secara internasional, PDB Jerman untuk tahun 2023, laporan Inggris tentang upah dan harga konsumen, diskusi di Forum Ekonomi Dunia di Davos, dan penjualan ritel AS siap untuk mempengaruhi sentimen investor global.
(***)