Masinton Tuding Migrasi Relawan ke Prabowo-Gibran Sudah Dikondisikan, Nusron: Itu Ada dan Rill, Mereka Tertarik dengan Program
RIAU24.COM - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mempertanyakan bagaimana cara mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat.
Hal ini dilontarkan usai Politikus PDIP Masinton Pasaribu menuding migrasi relawan Turun Tangan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) ke Prabowo-Gibran dikondisikan.
"Silakan Pak Masinton mau ngomong apa. Memang kita bisa mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat?" kata Nusron dilansir dari detik.com, Minggu (14/1).
Nusron mengatakan mayoritas mereka yang bergabung dengan Prabowo dan Gibran lantaran program yang ditawarkan. Ia menegaskan jika perpindahan dukungan ini fakta yang ada di lapangan.
"Faktanya migrasi itu ada dan riil. Rata-rata orang migrasi karena tertarik dengan program dan figur Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka yang tenang dan teduh. Meski sudah dikuyo-kuyo," katanya.
Adapun sebelumnya Masinton menanggapi migrasi relawan Turun Tangan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) yang berpindah mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Masinton menyebut pengumuman pergeseran dukungan itu sudah dikondisikan.
"Ya biasa itu mah memang yang sudah dikondisiin, jangankan organisasi relawan yang cair, partai aja juga dimanipulasi tuh," kata Masinton Pasaribu di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
Masinton mengatakan manipulasi juga dilakukan terhadap partai politik bukan hanya organisasi relawan. Dia mencontohkan sejumlah deklarasi di Jawa Tengah yang seakan-akan dilakukan oleh PDIP lantaran membawa bendera PDIP.
"Ada kan beberapa kali mereka memobilisasi seakan-akan itu dari PDIP baik saat pendaftaran bawa bendera PDIP, kemudian ada beberapa deklarasi di Jawa Tengah dan sebagainya seakan-akan itu dari PDIP dan juga bukan hanya terhadap PDIP, partai-partai lain pendukung paslon lain itu dimobilisasi cara-cara begitu, sudah lah ya kan tapi ya cara-cara itu kan nggak ada etik proses politik tapi kita maklumi karena sejak awal sudah tidak ada etika," ujarnya.