AS Sanksi Perusahaan Yang Mendukung Houthi, PBB Desak Tenang Di Laut Merah
RIAU24.COM - Pengetatan sekrup pada Houthi lebih lanjut, Amerika Serikat pada hari Jumat (12 Januari) menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan di Hong Kong dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan tujuan menindak sumber-sumber keuangan pemberontak yang didukung Iran di Yaman.
Langkah ini menyusul serangan AS dan Inggris terhadap pemberontak yang telah menyerang pengiriman di Laut Merah, jalur air vital untuk perdagangan global.
Pemberontak Houthi telah mengklaim bahwa serangan mereka terhadap pengiriman Laut Merah adalah protes atas perang Israel melawan Hamas.
Serangan berulang telah memaksa perusahaan pelayaran menghindari rute Laut Merah dan Terusan Suez yang tidak dapat diubah.
Pada hari Jumat, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap Cielo Maritime yang berbasis di Hong Kong dan Global Tech Marine Services yang berbasis di UEA.
Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan ini diduga telah mengirimkan komoditas Iran membantu jaringan keuangan fasilitator Houthi Sa'id al-Jamal.
"Pendapatan dari penjualan komoditas mendukung Houthi dan serangan berkelanjutan mereka terhadap pengiriman internasional di Laut Merah dan Teluk Aden," tambah departemen itu dalam sebuah pernyataan.
"Bersama dengan sekutu dan mitra kami, kami akan mengambil semua langkah yang tersedia untuk menghentikan kegiatan destabilisasi Houthi dan ancaman mereka terhadap perdagangan global," kata Brian Nelson, wakil menteri keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa AS akan terus melawan dukungan keuangan ilegal Iran kepada Houthi.
Sebagai bagian dari langkah terbarunya untuk menjatuhkan sanksi, AS juga menetapkan empat kapal sebagai properti yang diblokir. Perusahaan-perusahaan yang terkena sanksi dikatakan memiliki kepentingan dalam kapal-kapal ini.
PBB mendesak ketenangan
Serangan oleh AS dan Inggris terhadap pemberontak Houthi telah menimbulkan kekhawatiran realistis bahwa perang Israel-Hamas dapat memicu konflik regional yang lebih luas, menarik beberapa negara dan kelompok, semakin memperumit situasi yang sudah kompleks.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonion Guterres pada hari Jumat mengimbau semua pihak untuk tidak meningkatkan situasi di Laut Merah. Pernyataannya melalui juru bicaranya datang setelah serangan AS, Inggris.
"Sekretaris Jenderal lebih lanjut meminta semua pihak yang terlibat untuk tidak meningkatkan situasi lebih banyak demi kepentingan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas," kata juru bicara Guterres Stephane Dujarric.
(***)