Ketika JK-Ganjar Kompak Sindir Capres yang Suka Marah dan Emosian
Ganjar menuturkan, data tersebut ia tunjukkan untuk mengedukasi publik mengenai capaian terhadap target dalam sebuah program.
Ia pun mengaku tak masalah apabila data yang ia sodorkan dianggap tidak tepat, asalkan bantahan tersebut disampaikan dengan argumentasi yang benar.
"Sehingga kalau kemudian bicaranya, ya tidak ada data yang bisa ditampilkan hari ini, oke secara kuantitatif tidak bisa. Maka setidaknya pemimpin itu bicara kualitatifnya," kata Ganjar.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menyindir seorang capres yang suka marah-marah. Ia menilai amat berbahaya jika negara dipimpin sosok seperti itu.
“Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah. Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," kata JK.
Politikus senior Partai Golkar itu kemudian berpesan agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin. Salah satu yang menjadi acuan adalah sikap para capres saat debat ketiga Pilpres 2024 baru-baru ini.