Andre Rosiade Sebut Ganjar Salah Data, TPN Naik Darah: Kalah Debat Pasti Membela, Nggak Usah Membabi Buta
RIAU24.COM - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mulanya menagih capres nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait keterbukaan data capaian dalam Kementerian Pertahanan.
Menanggapi hal itu, Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Andre Rosiade, mengkritik Ganjar yang dianggap salah data saat mempersoalkan kebijakan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai kritik Andre sebagai pembelaan pihak yang kalah debat.
"Namanya orang kalah debat ya pasti membela, mencari pembenaran," kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi atau Awiek dilansir dari detik.com, Senin (8/1).
Kritik Ganjar kepada Prabowo terjadi di momen debat capres pada Minggu (7/1). Debat ketiga capres itu mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Ganjar mengkritik kebijakan Prabowo selaku Menhan dalam batalnya kerja sama kapal selam yang melibatkan PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan.
"Yang disampaikan Pak Ganjar itu bahwa kerja sama dengan Korea itu hari ini kan belum terlaksana. Bahasa penundaan adalah bahasa halus saja bahwa hari ini tidak dikerjakan," ujar Awiek.
Awiek meminta Andre bersikap objektif. Ketua DPP PPP ini meminta Andre untuk memberikan data yang tepat dibanding menuding kritik dari Ganjar keliru.
"Mas Andre nggak usah membabi buta seperti itu. Sebaiknya kasih data yang akurat kepada Prabowo selaku Menhan, selaku capres ketika dikroscek data kemarin itu bisa langsung menjawab dalam debat. Tidak membuka forum lain, forumnya ya di debat semalam. Kasih data yang jelas dong. Masa nggak kasih data sama sekali Pak Andre," ujar Awiek.
Sementara, Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Imam Prioyono, mengatakan data yang menjadi acuan Ganjar dalam mengkritik kebijakan Prabowo telah valid. Imam menjelaskan data itu didapat dari lembaga dan sejumlah tokoh yang telah terverifikasi.
"Data yang digunakan Mas Ganjar adalah data-data yang diperoleh dari sumber-sumber valid baik tokoh maupun lembaga. Yang disayangkan justru Pak Prabowo tidak bisa menjawab dengan lugas tadi malam," katanya.
Imam juga mempertanyakan sikap Andre yang mencoba membela Prabowo. Dia menyinggung Andre yang dianggap ingin dianggap lebih kompeten dari Prabowo di isu pertahanan.
"Kalau Mas Andre menjawab seperti ini bisa jadi publik justru melihatnya apakah Mas Andre mau kelihatan lebih kompeten dari Pak Prabowo?," ujar Imam.