Kanker Pankreas Juga Intai Generasi Muda, Waspadai Gejala Penyakit 'Silent Killer'
RIAU24.COM - Spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban mewanti-wanti risiko kanker pankreas yang umum terdiagnosis saat memasuki stadium akhir. Banyak pasien terlambat ditangani hingga berujung fatal.
Pakar kesehatan di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut juga menjelaskan kanker pankreas termasuk silent killer alias penyakit yang diam-diam mematikan.
"Selain gejala, letak anatomi pankreas yang khusus juga menyebabkan kanker terdiagnosis di stadium akhir," bebernya dalam keterangan di akun X pribadinya, Minggu (7/1/2024).
Menurut Prof Zubairi, kanker pankreas dimulai dengan munculnya tumor dengan ukuran signifikan. "Nah pada saat itu, ada kemungkinan besar bahwa penyakitnya sudah bermetastasis atau menyebar," sambung dia.
Sejumlah gejala umum kanker pankreas yang perlu diwaspadai di antaranya penurunan berat badan, sakit perut, penyakit kuning atau kulit yang menguning karena adanya racun di dalam hati.
Gejala lain yang dikeluhkan biasanya dibarengi mual, muntah, diare, nyeri ulu hati, sampai sakit punggung.
"Pada pasien yang telah menjalani operasi, prognosisnya pun buruk karena kemungkinan kambuhnya kanker pankreas mencapai 85 persen," kata dia.
"Paling tidak ada 25 sampai 30 persen pasien dapat menjalani hidup hingga lima tahun ke depan setelah operasi," tuturnya.
Kanker pankreas sebetulnya banyak menyerang usia lanjut, Prof Zubairi mencontohkan data di Amerika Serikat menunjukkan 89,4 persen kasus baru dan 92,6 persen kematian dilaporkan terjadi pada pasien di atas 55 tahun.
Meski begitu, bukan berarti anak muda bebas dari risiko tersebut.
"Bisa juga menyerang anak muda dengan gaya hidup yang tidak baik. Faktor risiko kanker pankreas paling besar adalah merokok dan riwayat keluarga," sebut dia.
"Kemudian biasanya mengonsumsi alkohol, obesitas, dan infeksi. Satu lagi, adanya kelainan pada anatomi pankreas. Tapi kalau yang terakhir ini jarang terjadi."
Mengutip salah satu riset, Prof Zubairi menyebut beberapa faktor risiko juga mengintai pengidap diabetes melitus, kelompok laki-laki, serta pemilik golongan darah A, B, O.
Kejadian dan kematian akibat kanker pankreas disebutnya masih meningkat. Secara global, proyeksi kanker pankreas menanjak menjadi 18,6 per 100 ribu pada 2050.
Rata-rata per tahun kenaikan sebesar 1,1 persen. "Jadi, mulai sekarang yang masih muda harus jaga kesehatan. Kurangi merokok dan minum alkohol, sayangi badan sebelum terlambat," pesan dia. ***