Korban Tewas Gempa Jepang Capai 126 Orang, Kondisi Cuaca Buruk Hambat Upaya Penyelamatan
RIAU24.COM - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar, yang mengguncang Jepang pada hari Senin (1 Januari), mencapai 126 pada hari Sabtu (6 Januari) ketika tim penyelamat menyisir puing-puing untuk memulihkan mayat yang terperangkap di dalamnya.
Pihak berwenang mengatakan bahwa 210 orang masih hilang lima hari setelah gempa berkekuatan 7,5 melanda wilayah Ishikawa di pulau Honshu utama Jepang.
Upaya penyelamatan di negara itu telah terhambat karena kondisi musim dingin yang keras, dengan perkiraan hujan, salju dan suhu yang turun dalam beberapa hari mendatang.
Jalan yang rusak, yang telah terkoyak oleh retakan besar, juga menghalangi penyelamat untuk menemukan korban selamat.
Penyelamatan ajaib
Lebih dari 72 jam setelah gempa, pada hari Kamis, dua wanita tua ditarik dari sisa-sisa rumah mereka di Wajima. Salah satunya diselamatkan oleh anjing pencari bernama Jennifer.
Menteri Pertahanan Minoru Kihara merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis (4 Januari) yang menginformasikan bahwa para lansia diselamatkan oleh Jennifer yang merupakan salah satu gigi taring terlatih khusus yang dikerahkan ke daerah-daerah yang paling parah dilanda gempa.
"Pasukan Bela Diri telah menyelamatkan 122 orang kemarin, termasuk seorang wanita tua di sebuah rumah di Kota Wajima, yang ditemukan dan diselamatkan oleh anjing pencari (Jennifer)," tulis Kihara di X.
Sekitar 30.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih tetap tanpa listrik. 89.800 rumah di Ishikawa dan dua daerah lainnya tanpa air, sementara ratusan orang tinggal di tempat penampungan pemerintah.
Setelah pihak berwenang setempat merilis pernyataan yang mengatakan bahwa 126 orang dipastikan tewas dalam gempa dahsyat itu, PM Jepang Fumio Kishida, dalam sebuah posting, mengatakan, "Kami dengan tulus berdoa untuk ketenangan jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal."
Dia mengadakan pertemuan darurat di mana dia menginstruksikan para menterinya untuk segera dan cepat memperbaiki jalan untuk membantu ratusan orang di daerah yang terputus.
Sekitar 23.200 rumah tangga tanpa listrik di Ishikawa dan lebih dari 66.400 tanpa air mengalir.
Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase mengatakan, "Kami menghadapi situasi yang sangat parah", selama pertemuan manajemen bencana.
“Pemulihan air yang mengalir akan memakan waktu lama karena banyak pipa air retak", katanya.
(***)