Canggih! Ilmuwan Inggris Kembangkan Tes Sidik Jari Buat Deteksi Kanker Payudara
"Keringat mengandung banyak molekul berbeda, tapi yang kami minati adalah protein. Protein-protein tersebut dan tingkat ekspresi yang berbeda dari protein-protein, serta faktor-faktor ekspresi yang berbeda dapat memberitahu kami apakah seorang pasien memiliki patologi jinak atau mengidap kanker stadium awal atau bermetastasis," jelasnya..
"Kami menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami data spektrometri massa tersebut," tambahnya.
Francese mengatakan temuan ini sangat menarik. Ia berharap metode ini bisa sesegera mungkin diterapkan untuk masa depan skrining kanker payudara dan mendorong lebih banyak orang untuk melakukan tes.
Meskipun demikian, Francese mengingatkan mammogram dan biopsi masih menjadi cara terbaik untuk mengidentifikasi kanker payudara.
"Ini adalah temuan menarik dan, mengingat potensi dampaknya, kita harus melakukan validasi untuk peluncuran di masa depan," pungkasnya. ***