Fenomena Bunuh Diri Korsel Tinggi, 43 Ribu Orang ke UGD usai Lukai Diri Sendiri
RIAU24.COM - Tercatat sepanjang 2022, ada lebih dari 43 ribu orang mengunjungi ruang gawat darurat di Korea Selatan karena melakukan upaya bunuh diri dan melukai diri sendiri. Mengacu pada laporan yang diterbitkan National Medical Center dan National Emergency Medical Center, dari 7,7 juta kunjungan ruang gawat darurat yang tercatat secara nasional pada tahun 2022, sebanyak 43.269 di antaranya berkenaan dengan upaya menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.
Dikutip dari The Korea Herald, mayoritas orang yang mengunjungi ruang gawat darurat dengan alasan berkenaan upaya bunuh diri adalah perempuan, total mencapai 27.593 kunjungan.
Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa sebanyak 7.540 kunjungan yang berkaitan dengan keinginan bunuh diri dan tindakan menyakiti diri sendiri melibatkan remaja. Terdapat 12.432 kunjungan pasien dengan kisaran usia 20 tahunan, atau setara hampir 46 persen dari total kunjungan.
Seiring itu juga tercatat, jumlah kasus upaya bunuh diri dan melukai diri sendiri di kalangan remaja melonjak dari 95 kasus per 100.000 orang pada 2018 menjadi 160,5 kasus pada 2022, naik 68,9 persen dalam jangka waktu lima tahun.
Studi tersebut juga menyebut, ada kemungkinan, peningkatan kasus percobaan bunuh diri disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan akibat krisis ekonomi, depresi dampak pandemi COVID-19, dan beberapa faktor lainnya.
Mengatasi maraknya masalah kesehatan mental dan angka bunuh diri yang tinggi, pada Desember lalu, pemerintah Korea Selatan meluncurkan rencana komprehensif berupa layanan pemeriksaan kesehatan mental setiap dua tahun bagi generasi muda Korea berusia 20 hingga 34 tahun.
Sebagai bagian dari program tersebut, Kementerian Pendidikan bakal memperkenalkan sistem penyaringan untuk mengidentifikasi siswa yang berisiko di semua sekolah dasar, menengah dan atas mulai Maret mendatang, bertepatan dengan dimulainya semester baru.
Kementerian juga mengatakan, pihaknya akan membantu siswa yang mengalami kondisi mental untuk menjalani pemulihan dengan bantuan lembaga terkait. Seiring itu, akan ada program yang membantu siswa menumbuhkan sikap positif dan mengelola emosi, yang direncanakan mulai beroperasi pada 2025.
Dalam tiga tahun terakhir, tercatat ada hampir 40 ribu warga Korea Selatan melakukan upaya bunuh diri. Menurut data dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, angka bunuh diri meningkat di kalangan generasi muda. ***