RIAU24.COM - Setidaknya 103 orang tewas dan lebih dari 140 terluka di Iran pada hari Rabu (3 Januari) dalam ledakan kembar yang terjadi secara berurutan di dekat makam mendiang jenderal Qasem Soleimani, lapor televisi pemerintah.

Jumlah korban tewas awal dilaporkan 20, tetapi secara bertahap meningkat menjadi 103.

"Jumlah orang yang tewas naik menjadi 103 setelah kematian orang yang terluka dalam ledakan teroris," kata kantor berita resmi IRNA.

IRNA mengatakan 141 orang terluka dalam ledakan dengan beberapa dalam kondisi kritis.

Ledakan itu terjadi pada peringatan pembunuhan Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada 2020. Media pemerintah mengutip seorang pejabat lokal di provinsi Kerman yang mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh serangan teroris.

Menurut semi-resmi Nournews, "Beberapa tabung gas meledak di jalan menuju pemakaman".

Ratusan orang hadir di pemakaman, dan TV pemerintah menunjukkan penyelamat Bulan Sabit Merah merawat orang-orang yang terluka pada upacara tersebut.

Reza Fallah, kepala Bulan Sabit Merah provinsi Kerman, mengatakan kepada TV pemerintah: "Tim respons cepat kami sedang mengevakuasi yang terluka. Tapi ada gelombang kerumunan yang menghalangi jalan."

Kantor berita Tasnim yang berbasis di Iran melaporkan bahwa ledakan pertama terjadi pada pukul 15:04 sore (waktu setempat) ketika orang-orang berdesakan di jalan menuju pemakaman tempat makam Soleimani berada.

Ledakan kedua terjadi sekitar 13 menit kemudian.

Siapa Soleimani?

Soleimani adalah seorang perwira militer Iran yang bertugas di Korps Pengawal Revolusi Islam.

Dia adalah komandan Pasukan Quds, yang merupakan divisi IRGC yang terutama bertanggung jawab atas operasi militer ekstrateritorial dan klandestin, dari tahun 1998 hingga kematiannya.

Dia tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di luar bandara Baghdad.

(***)