Suhu 'Mendidih', China Cetak Rekor Terpanas di 2023
RIAU24.COM - Suhu rata-rata China pada 2023 menjadi yang terpanas sepanjang sejarah. Kondisi itu menandakan terjadinya cuaca ekstrem di negara penghasil gas rumah kaca terbesar dunia. Rekor suhu terpanas ini merupakan bagian dari serangkaian peristiwa ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia tahun lalu, misalnya gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan. Menurut para ilmuwan, hal ini jelas diperburuk oleh perubahan iklim.
"Suhu rata-rata nasional China tahun lalu adalah 10,7 derajat Celcius, melebihi rekor 10,5 derajat Celcius yang tercatat pada 2021," kata lembaga penyiaran negara CCTV, dikutip dari data Pusat Iklim Nasional Beijing.
"Suhu di sebagian besar negara ini lebih tinggi sebesar 0,5 derajat Celcius hingga 1 derajat Celcius," tulis laporan tersebut.
Di seluruh wilayah China, 127 stasiun cuaca nasional memecahkan rekor suhu tertinggi harian sepanjang tahun. Beijing memecahkan rekor suhu tertinggi selama 23 tahun pada bulan Juli, dengan suhu di atas 35 derajat Celcius selama 27 hari berturut-turut.
Rekor terus berlanjut seiring berjalannya tahun, dengan ibu kota mencatat hari terpanas pada akhir Oktober.
Para ahli memperingatkan pemanasan global yang disebabkan emisi gas rumah kaca membuat cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi.
China adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia yang mendorong perubahan iklim, seperti karbon dioksida.
Lonjakan persetujuan baru-baru ini untuk penambahan pembangkit listrik tenaga batu bara menambah kekhawatiran bahwa China akan mundur dari tujuannya untuk mencapai puncak emisi antara 2026 dan 2030 dan menjadi netral karbon pada 2060.
Sebuah studi yang dirilis bulan lalu menemukan bahwa polusi udara di negara tersebut memburuk pada 2023, merupakan pertama kalinya terjadi dalam satu dekade.
China juga telah meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga menjadi produsen energi angin dan surya terbesar di dunia.
Laporan tersebut mencatat bahwa lebih dari separuh kapasitas pembangkit listrik terpasang kini berasal dari sumber bahan bakar non-fosil, lebih cepat dari target tahun 2025, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
Namun permintaan terus meningkat, dan kekhawatiran akan keamanan energi telah membantu mendorong berlanjutnya perluasan dan bahkan kelebihan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara, demikian peringatan UNEP.
Selain suhu panas yang mencapai rekor tertinggi, pada 2023 juga terjadi banjir dahsyat di wilayah utara China.
Dan pada musim dingin, cuaca dingin yang berkepanjangan memaksa pihak berwenang mengeluarkan peringatan di sebagian besar wilayah negara tersebut, dengan suhu terendah sepanjang bulan Desember tercatat di banyak tempat. ***