Perlu Jalan Berapa Ribu Langkah Biar Tak Kena Penyakit Jantung dan Panjang Umur?
RIAU24.COM - Jumlah langkah kaki setiap hari rupanya berkaitan dengan manfaat mencegah risiko penyakit jantung. Riset yang dipublikasikan European Journal of Preventive Cardiology di 2023, menemukan berjalan kaki 3.867 langkah sehari, mencegah risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Analisis terhadap 226.889 orang dari 17 penelitian berbeda di seluruh dunia bahkan menunjukkan semakin banyak berjalan kaki, semakin besar manfaat kesehatan yang didapat.
Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular menurun secara signifikan setiap 500 hingga 1.000 langkah ekstra setiap hari. Peningkatan 1.000 langkah sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 7 persen.
Jumlah langkah kaki setiap hari rupanya berkaitan dengan manfaat mencegah risiko penyakit jantung. Riset yang dipublikasikan European Journal of Preventive Cardiology di 2023, menemukan berjalan kaki 3.867 langkah sehari, mencegah risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki atau 32 persen berbanding 23 persen, dan masyarakat di negara-negara berpenghasilan tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan rendah tidak melakukan aktivitas fisik dalam jumlah yang cukup.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab kematian paling banyak dilaporkan, keempat di dunia dengan 3,2 juta kematian setiap tahun.
"Sampai saat ini, belum jelas berapa jumlah langkah yang optimal, baik dari segi titik batas yang harus diambil. kita dapat mulai melihat manfaat kesehatan, dan batas atasnya, jika ada, serta perannya dalam kesehatan masyarakat. Namun, saya harus menekankan bahwa data yang tersedia mengenai jumlah langkah yang mencapai 20.000 per hari terbatas, sehingga hasil ini perlu dikonfirmasi pada kelompok orang yang lebih besar," terang Dr Ibadete Bytyçi dari University Clinical Center of Kosovo, Pristina, Kosovo, penulis senior di jurnal terkait.
Studi yang dianalisis para peneliti mengamati para partisipan dalam waktu tujuh tahun. Usia rata-rata adalah 64 tahun dan 49 persen peserta adalah perempuan.
Pada orang berusia 60 tahun atau lebih, besaran penurunan risiko kematian lebih kecil dibandingkan pada warga berusia kurang dari 60 tahun. Pada orang dewasa yang lebih tua, terjadi penurunan risiko sebesar 42 persen saat mereka berjalan antara 6.000 dan 10.000 langkah sehari. Pada kasus dewasa lebih muda, terdapat penurunan risiko sebesar 49 persen saat berjalan antara 7.000 dan 13.000 langkah sehari.
"Di dunia dimana kita memiliki obat-obatan yang canggih untuk mengatasi kondisi tertentu seperti penyakit kardiovaskular, saya yakin kita harus selalu menekankan bahwa perubahan gaya hidup, termasuk pola makan dan olahraga merupakan pahlawan utama, atau bahkan lebih efektif dalam mengurangi risiko kardiovaskular dan memperpanjang hidup," beber Prof Banach. ***