Inggris Siap Serang Houthi Yaman dengan Serangan Udara
RIAU24.COM - Inggris sedang bersiap melancarkan serangan udara terhadap pejuang Houthi Yaman sebagai tanggapan atas gelombang serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah. The Times melaporkan hal itu pada Minggu (31/12/2023).
Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa lainnya juga akan mengambil bagian dalam serangan tersebut, klaim surat kabar tersebut.
London dan Washington diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu malam, memperingatkan Houthi untuk segera menghentikan serangan mereka atau menghadapi aksi militer dari Barat.
“Pesan tersebut dimaksudkan sebagai peringatan terakhir,” ungkap sumber pemerintah Inggris kepada surat kabar tersebut.
“Jika para pejuang Yaman tidak mengindahkan peringatan tersebut, kapal dan pesawat tempur Inggris dan Amerika akan meluncurkan rudal ke sasaran yang telah direncanakan sebelumnya di Yaman dan di Laut Merah,” ungkap laporan The Times dikutip Sindonews.
The Times menjelaskan, “negara Eropa” yang tidak disebutkan namanya akan “mungkin” ikut operasi itu juga.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang puluhan kapal kontainer di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober.
Blokade akan terus dilakukan hingga Israel menghentikan genosida di Jalur Gaza. Blokade itu mengganggu lalu lintas barang dari dan menuju Israel.
Aksi Houthi itu juga mengganggu rantai pasokan global. Laut Merah adalah pintu masuk kapal-kapal yang menggunakan Terusan Suez, yang menangani sekitar 12% perdagangan global.
AS mengumumkan satuan tugas maritim awal bulan ini untuk berpatroli di Laut Merah, meskipun Washington kesulitan mendapatkan dukungan dari sekutunya.
Spanyol bersikeras mereka hanya akan mengambil bagian dalam misi yang dipimpin NATO dan Italia mengirimkan kapal perang hanya untuk membela pemilik kapal Italia.
Kapal kontainer berbendera Singapura Maersk Hangzhou, yang dioperasikan Denmark, dihantam rudal Houthi pada Sabtu, sebelum helikopter Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal Houthi yang mencoba menaiki kapal tersebut pada hari Minggu, menurut Komando Pusat AS.
Tenggelamnya kapal-kapal Houthi menandai keberhasilan serangan pertama Amerika terhadap kelompok pejuang tersebut sejak satuan tugas dikerahkan ke wilayah tersebut.
Maersk, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia, baru kembali menggunakan rute Laut Merah beberapa hari sebelumnya. Akibat serangan Houthi, sebelumnya Maersk mengirim kapal-kapalnya melalui rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Pemimpin Houthi mengatakan Maersk Hangzhou menjadi sasaran saat sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Israel.