Pejuang Hamas Kepung Tentara Zionis Yang Hendak Masuk ke Kamp Bureij Gaza
RIAU24.COM - Pasukan darat dan tank Israel bergerak maju ke pinggiran timur, selatan dan utara kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, namun belum mencapai sisi barat.
Sementara pejuang Hamas melawan serangan tersebut dan berhasil mengepung tentara Israel di kamp pengungsi tersebut.
Institut Studi Perang dan Proyek Ancaman Kritis yang berbasis di Washington, DC mencatat dalam pembaruan medan perang terbaru mereka bahwa pejuang Palestina meledakkan “ladang ranjau” yang menargetkan pasukan Israel di utara Bureij.
Pejuang Hamas juga mengklaim pada hari Jumat telah menyerang 20 kendaraan militer Israel dalam periode dua hari di wilayah Daraj dan Tuffah Kota Gaza di utara wilayah Palestina.
Di selatan, pasukan Israel dan pejuang Palestina terus bertempur di sekitar Khan Younis sementara rentetan roket ditembakkan ke wilayah selatan Israel dari daerah kantong Palestina pada hari Jumat.
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel dan pejuang Palestina bentrok di 13 lokasi pada Jumat, menurut pemantau perang, dan Hizbullah melakukan delapan serangan dari Lebanon selatan terhadap Israel utara.
Israel juga melancarkan dua serangan udara ke Suriah pada Kamis, menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sistem pertahanan udara militer Suriah di selatan negara tersebut.
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan semakin lama perang Gaza berlanjut, semakin besar risiko konflik regional. “Ada risiko lanjutan terjadinya kebakaran regional yang lebih luas, dan semakin lama konflik di Gaza berlanjut, mengingat risiko eskalasi dan kesalahan perhitungan oleh banyak pihak,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan, dilansir Sindonews dari Al Jazeera.
Meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki oleh pasukan Israel dan pemukim Israel “sangat mengkhawatirkan”, kata Sekjen PBB, seperti halnya pertempuran antara Hizbullah dan Israel di perbatasan selatan Lebanon, serangan dari Irak dan Suriah, dan serangan Houthi terhadap kapal-kapal perkapalan di Laut Merah.
"Sekretaris Jenderal sekali lagi mengimbau semua anggota komunitas internasional untuk melakukan segala daya mereka untuk menggunakan pengaruh mereka terhadap pihak-pihak terkait guna mencegah eskalasi situasi di kawasan,”Stephane Dujarric, juru bicara Gutteres, mengatakan dalam pernyataan itu.