Angkatan Laut Indonesia Mengusir Kapal Yang Membawa Pengungsi Rohingya
Lebih dari 1.500 Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November, menurut data badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCHR), menghadapi meningkatnya permusuhan dan penolakan karena penduduk setempat menjadi frustrasi dengan jumlah kapal yang tiba.
Pada hari Rabu, kerumunan besar mahasiswa Indonesia menyerbu sebuah pusat konvensi yang menampung ratusan Rohingya di ibukota Aceh, menyerukan deportasi mereka.
UNHCR mengatakan sangat terganggu melihat serangan massa di sebuah situs yang melindungi keluarga pengungsi yang rentan.
Selama bertahun-tahun, Rohingya telah meninggalkan Myanmar, di mana mereka umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya dan menjadi sasaran pelecehan.
Mereka biasanya berangkat ke Indonesia atau negara tetangga Malaysia dari November hingga April, ketika laut lebih tenang.
Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, bukan penandatangan Konvensi PBB tentang Pengungsi 1951 tetapi memiliki sejarah menerima pengungsi jika mereka tiba.