Iran Panggil Utusan Rusia, Daftarkan Ketidaksenangan Atas Pernyataan Di Kepulauan Teluk Yang Disengketakan
RIAU24.COM - Iran telah memanggil utusan Rusia menyusul pernyataan baru-baru ini oleh Moskow dan negara-negara Arab yang menyerukan pembicaraan mengenai tiga pulau yang dikendalikan oleh Teheran tetapi diklaim oleh Uni Emirat Arab.
Pemanggilan kuasa usaha Moskow terjadi beberapa hari setelah sekutu utama Iran, Rusia, menandatangani deklarasi bersama dengan negara-negara Arab yang mendukung solusi dan inisiatif damai untuk menyelesaikan perselisihan atas pulau-pulau itu.
Kementerian luar negeri Iran pada hari Sabtu (23 Desember) mengatakan bahwa mereka memanggil kuasa usaha Moskow di Teheran, tanpa kehadiran duta besarnya, untuk menyerahkan catatan protes tentang isi pernyataan bersama tersebut.
"Republik Islam Iran menganggap klaim apa pun dari pihak mana pun dalam hal ini ditolak dan tidak dapat diterima," kata kementerian luar negeri Iran dalam sebuah pernyataan.
Diplomat top Iran Hossein Amir-Abdollahian juga menyebut pulau-pulau itu bagian integral dari integritas teritorial Iran dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat (22 Desember).
"Teheran tidak akan berkompromi dengan pihak mana pun mengenai masalah penghormatan terhadap integritas dan kedaulatan teritorial," tambahnya.
Iran, pada bulan Juli, telah memanggil duta besar Rusia untuk menentang pernyataan bersama serupa yang ditandatangani oleh Moskow dan negara-negara Arab di pulau-pulau itu.
Terletak di Teluk, tiga pulau strategis Greater Tunb, Lesser Tunb dan Abu Musa terletak di dekat Selat Hormuz, di mana seperlima dari produksi minyak dunia lewat.
(***)