13 Tewas dan 38 Luka-luka Pasca Ledakan Di Pabrik Nikel Sulawesi Yang Didanai China
RIAU24.COM - Setidaknya 13 orang tewas dan 38 luka-luka setelah ledakan terjadi pada hari Minggu (24 Desember) di sebuah pabrik pengolahan nikel yang didanai China di Sulawesi.
Di antara yang tewas adalah delapan pekerja Indonesia dan lima orang asing, semuanya orang China.
Pabrik ini terletak di pulau Sulawesi, Indonesia timur, yang merupakan pusat produksi nikel.
Pentingnya industri ini tidak pernah lebih besar, terutama mengingat meningkatnya permintaan untuk baterai EV dan stainless steel.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 5:30 pagi (waktu setempat), di pabrik milik Indonesia Tsingshan Stainless Steel di Morowali Industrial Park.
Seorang juru bicara kompleks mengatakan 38 orang dengan luka ringan dan serius saat ini menerima perawatan medis.
Kerusuhan di pabrik karena pendanaan China
Menurut laporan media, investasi Beijing yang tumbuh di pabrik itu telah memicu kerusuhan karena kondisi kerja yang buruk.
Insiden hari Minggu terjadi selama pekerjaan perbaikan di tungku ketika cairan yang mudah terbakar menyala dan ledakan berikutnya menyebabkan tangki oksigen di dekatnya meledak juga, AFP melaporkan mengutip seorang pejabat.
Api berhasil dipadamkan pada Minggu pagi.
Perusahaan yang mengoperasikan kawasan industri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sangat sedih dengan bencana ini, terutama bagi keluarga yang terkena dampak.
"Wajah mereka terbakar, pakaian mereka semua terbakar," kata seorang pekerja di kompleks industri seperti dikutip oleh AFP dengan syarat anonimitas.
Insiden pabrik yang mematikan tidak jarang terjadi di Indonesia, di mana norma-norma keselamatan sering dilanggar dan peraturan diabaikan.
Pada bulan Januari, dua pekerja Tiongkok kehilangan nyawa mereka di pabrik peleburan nikel lain di kompleks yang sama menyusul kerusuhan yang pecah karena kondisi kerja yang buruk.
Pada bulan Juni, kebakaran di pabrik yang sama di mana ledakan terjadi hari Minggu, menyebabkan satu orang tewas dan enam lainnya terluka.
Fasilitas ini dioperasikan oleh Gunbuster Nickel Industry, unit lokal Jiangsu Delong Nickel Industry China.
(***)