Arsjad Rasjid Blak-blakan Bongkar Dana Awal Kampanye Ganjar-Mahfud, Nominalnya Capai Rp 23,3 Miliar
RIAU24.COM - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, bicara soal laporan awal dana kampanye mereka yang mencapai Rp 23,3 miliar. Arsjad menyebut, laporan itu baru mencakup setoran awal saja yang nilainya masih akan terus bertambah.
Hal itu disampaikan Arsjad usai ditanya apakah besaran dana awal kampanye akan memengaruhi suara untuk pasangan calon Ganjar-Mahfud pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Ini baru awal. Dan makanya yang kita lakukan adalah kebersamaan. Makanya kita lakukan adalah dengan gotong royong bersama," kata Arsjad dilansir dari kompas.com, Rabu (20/12)
Arsjad lantas menekankan bahwa Ganjar-Mahfud selalu mengingatkan pentingnya kebersamaan. Sejak awal, menurutnya, dana kampanye ini juga bukan untuk kepentingan Ganjar-Mahfud semata.
“Selalu Mas Ganjar mengatakan bukan untuk Mas Ganjar ataupun Pak Mahfud, tapi untuk bangsa Indonesia. Jadi kebersamaan itu penting sekali," ujar dia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia nonaktif ini juga ditanya soal dana awal yang diberikan oleh Ganjar-Mahfud untuk kampanye paling sedikit dibandingkan pasangan calon lain.
Diketahui, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ganjar-Mahfud menyumbang Rp 100 juta untuk dana awal kampanye.
Arsjad mengatakan, tak masalah dengan besaran uang yang diberikan Ganjar-Mahfud itu.
“Enggak kenapa-kenapa. Ini kan baru awal, kayak misalnya Anda buka rekening, pembukaan rekening kan enggak langsung besar dong, itu kan dana awal. Jadi nanti kita lihat ke depannya," katanya.
Ia menjelaskan bahwa dana kampanye akan terus berkembang setiap waktu. Hal itu pun juga terus diumumkan oleh KPU RI selaku pihak yang mempublikasikan.
Hal itu disampaikan Arsjad setelah ditanya besaran dana awal kampanye yang berasal dari perusahaan atau badan usaha nonpemerintah sebesar Rp 20 miliar.
“Ya itu kan nanti pasti ada di KPU, tapi semuanya intinya adalah penggalangan dana terus dilakukan, nanti semua masuk ke dalam rekening yang ada," ujarnya.
"Makanya kita sangat membuka ininya segala macam dan semua apakah itu dari individu apakah dari perseroan, nanti kan akan dibuka oleh KPU pelan-pelan, jumlahnya berapa, akan ketauan berapa dana-dananya," kata Arsjad lagi.