Menu

Israel Ingin Taklukan Terowongan Maut hamas, Pasukan Elite Yahalom Minta Sumbangan ke Publik 

Zuratul 20 Dec 2023, 17:06
Potret salah satu terowongan Hamas yang berhasil di masuki oleh pasukan tentara Israel. (Dok.NPR/tangkapan layar 20/12/2023)
Potret salah satu terowongan Hamas yang berhasil di masuki oleh pasukan tentara Israel. (Dok.NPR/tangkapan layar 20/12/2023)

RIAU24.COM -Pasukan Militer Israel saat ini mengandalkan unit elit Yahalom dalam upayanya penaklukan jaringan terowongan maut Hamas di Gaza, Palestina. 

Pasukan elite itu dilaporkan meminta sumbangan ke publik untuk memperoleh beberapa perangkat keras canggih agar membantu misi penaklukkan jaringan terowongan Hamas yang sarat perangkap mematikan di Gaza. 

“Help Yahalom Fight Hamas in Their Tunnels [Bantu Yahalom Melawan Hamas di Terowongan Mereka]," bunyi judul berita utama The Times of Israel, menghubungkan tujuan donasi dengan Yahalom Foundation. 

"Israel beralih ke unit Yahalom...pasukan komando elite. Dan Yahalom beralih ke Anda," lanjut laporan tersebut. 

Lebih dari 70 hari sejak 7 Oktober pada serangan awal perang yang sedang berlangsung di Gaza. 

Tentara Zionis Israel ternyata gagal mencapai tujuannya, yakni melenyapkan Hamas dan memulangkan seluruh sandera yang ditawan di Gaza.

Alih-alih berhasil, militer Israel justru mengalami kerugian besar dengan kematian banyak tentara pasukan khusus akibat disergap pasukan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya di berbagai wilayah di Gaza. 

Militer Zionis juga memicu kemarahan publik Israel setelah tentaranya menembak mati tiga sandera asal Israel di Gaza setelah dikira sebagai musuh yang mengancam. 

Padahal, para sandera itu sudah berteriak "tolong", bertelanjang separuh badan, dan mengibarkan bendera putih. 

Menurut laporan The Times of Israel, unit elite Yahalom telah mengambil peran penting dalam invasi ke Gaza, memimpin operasi khusus untuk mencari lokasi, mengamankan dengan bahan peledak, dan menetralisir terowongan Hamas. 

Untuk bergabung dengan unit elite ini, personel diharuskan menjalani program pelatihan intensif selama 16 bulan, yang mencakup berbagai keterampilan tempur. 

Namun, meskipun pasukan ini penting, terutama dalam perang yang sangat sulit yang saat ini dilakukan oleh Zionis Israel, tampaknya ada kebutuhan untuk mengumpulkan sumbangan untuk pasukan elite tersebut.

(***)