RIAU24.COM - Sebuah gunung berapi di Islandia meletus pada hari Selasa (19 Desember) mengirimkan lava cair di langit.

Letusan di barat daya Islandia terjadi setelah wilayah itu bergemuruh akibat gempa bumi selama berminggu-minggu.

Kekuatan penuh letusan mungkin telah mendapat jalan keluar dan gunung berapi mungkin berada pada tingkat aktivitas gunung berapi yang relatif lebih rendah, tetapi masih cukup kuat dan menjelajah di dekatnya mungkin sangat berbahaya.

Seorang pakar Universitas Oxford telah mengonfirmasi hal ini.

David Pyle, seorang profesor Ilmu Bumi di universitas mengatakan bahwa letusan gunung berapi masih menyemburkan lava yang cukup untuk mengisi kolam renang berukuran olimpiade hanya dalam 20 detik.

"Tingkat letusan kemungkinan berada di wilayah beberapa ratus meter kubik lava per detik – cukup untuk mengisi kolam renang Olimpiade dalam waktu sekitar 20 detik," kata Pyle seperti dikutip Live Science.

"Panjang celah mungkin merupakan indikasi berapa banyak magma yang mampu menumpuk di kerak bumi selama beberapa minggu terakhir," tambahnya.

“Letusan itu terjadi hanya tiga kilometer dari Grindvik, sebuah pelabuhan perikanan di Islandia yang kini telah dievakuasi. Letusan dimulai pada hari Senin pukul 22.17 GMT,” kata Kantor Meteorologi Islandia.

Pembangkit panas bumi Svartsengi terletak hanya dua kilometer jauhnya dari lokasi letusan, sehingga para ilmuwan, seperti halnya otoritas sipil di Islandia, terus mengawasi aktivitas gunung berapi.

Para ilmuwan telah memperingatkan selama berminggu-minggu tentang letusan akhirnya dan pihak berwenang membangun bala bantuan di sekitar pembangkit listrik untuk perlindungannya.

Pembangkit listrik memasok listrik ke 30.000 orang.

“Kami berharap yang terbaik tetapi jelas ini adalah letusan yang cukup besar," tulis Perdana Menteri Katrin Jakobsdottir di Facebook.

Menurut perkiraan oleh kantor meteorologi Islandia, letusan gunung berapi telah menyebabkan pembukaan celah yang panjangnya sekitar empat kilometer (2,5 mil)

Pada pukul 3 pagi waktu setempat, kantor pertemuan mengatakan bahwa letusan telah stabil dan bahwa aktivitasnya menurun.

Tidak ada perkiraan langsung untuk memprediksi berapa lama aktivitas vulkanik akan berlangsung.

(***)