Anies Disebut Politisasi Korban HAM Harus Al Rasyid, Timnas AMIN Buka Suara
RIAU24.COM -Capres nomor urut 1 Anies Baswedan membawa orang tua dari Harun Al Rasyid, korban tewas di tragedi kerusuhan pemilu 2019 lalu.
Harun Al Rasyid merupakan pendukung Prabowo yang tewas saat aksi 22 Mei 2019, dalam acara debat capres perdana beberapa waktu lalu.
Timnas AMIN mengungkapkan Anies hendak mendak menyampaikan ke publik bahwa hukum belum tegak sepenuhnya di Indonesia.
"Hukum belum tegak sepenuhnya. Kasus Harun belum tuntas," kata Deputi Netralitas Penyelenggaraan Pemilu Timnas AMIN sekaligus Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Mardani mengungkit Harun saat itu berjuang membela Prabowo di Pilpres 2019. Mardani menyebut ada yang sudah tuntas, tapi juga ada yang belum selesai.
Mardani menilai siapapun yang tertimpa khasus hukum harus mendapat keadilan.
"Padahal saat itu Harun berjuang membela Pak Prabowo. Ada yang sudah tuntas tapi Harun belum selesai. Mas Anies ingin kasus hukum yang menimpa siapa pun harus mendapatkan keadilan," ujarnya.
Diketahui, Anies Baswedan menyinggung kasus tewasnya pemilih Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Pendukung Prabowo itu yakni Harun Al Rasyid.
Anies menyebut ayah dari Harun Al Rasyid datang bersama di debat Pilpres 2024 kali ini.
"Hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung pak Prabowo di pilpres 2019, yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," kata Anies dalam penyampaian visi dan misi capres di panggung debat, Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.
Kasus kematian ini, menurut Anies, tidak ada kejelasan. Tentunya kondisi ini harus ada perubahan.
"Apa yang terjadi? Dia tewas sampai hari ini tidak ada kejelasan, apakah ini akan dibiarkan? tidak ini harus diubah," lanjutnya.
Anies menyebut pihaknya mendedikasikan diri, berkomitmen bahwa akan menegakkan hukum dari puncak hingga ke bawah.
(***)