Rencana Netanyahu Kendalikan Jalur Gaza Terkuak, Pastikan Hamas Musnah
RIAU24.COM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengungkap rencananya di Gaza, Palestina, setelah perang selesai. Ia mengatakan akan membuat Gaza menjadi zona demiliterisasi, sehingga akan Gaza akan dikendalikan militer Israel setelah agresi berakhir.
Bocoran rencana tersebut muncul saat Netanyahu menggelar rapat tertutup bersama parlemen beberapa waktu lalu. Ia mengatakan Gaza akan di bawah kontrol militer Israel dan perihal administratif bakal diurus "otoritas sipil."
"Setelah perang, sebuah administrator sipil akan beroperasi di Gaza. Kami tidak akan menyerah pada tekanan internasional," kata Netanyahu, dikutip Al Jazeera, Senin (11/12).
Dalam percakapan itu, Netanyahu juga menyamakan Otoritas Palestina sama seperti Hamas. Keduanya, kata dia, sama-sama ingin menghancurkan Israel.
"Bedanya Hamas dan Otoritas Palestina itu, Hamas ingin menghancurkan Israel saat ini juga, dan Otoritas Palestina ingin melakukannya dalam beberapa tahap," ucap Netanyahu kepada Komite Hubungan Luar Negeri Knesset.
Dalam transkrip pernyataan Netanyahu yang bocor di beberapa media, dia berupaya mencegah Otoritas Palestina menguasai Jalur Gaza kala agresi Israel berhenti.
Dalam rapat itu, Netanyahu juga mengatakan Israel akan terus melancarkan agresi ke Palestina sampai kelompok Hamas musnah.
"Bedanya Hamas dan Otoritas Palestina itu, Hamas ingin menghancurkan Israel saat ini juga, dan Otoritas Palestina ingin melakukannya dalam beberapa tahap," ucap Netanyahu kepada Komite Hubungan Luar Negeri Knesset.
Dalam transkrip pernyataan Netanyahu yang bocor di beberapa media, dia berupaya mencegah Otoritas Palestina menguasai Jalur Gaza kala agresi Israel berhenti.
Dalam rapat itu, Netanyahu juga mengatakan Israel akan terus melancarkan agresi ke Palestina sampai kelompok Hamas musnah.
Selain itu, Netanyahu mengungkap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan membiayai rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober berakhir.
"Langkah pertama di Gaza adalah mengalahkan Hamas. Setelah itu, saya yakin Uni Emirat Arab dan Arab Saudi akan mendukung rehabilitasi Jalur Gaza," kata Netanyahu.
Namun, klaim Netanyahu masih belum jelas. Sejauh ini, tidak ada negara Teluk Arab yang memberikan indikasi mereka bersedia menanggung rehabilitasi dan pembangunan di Jalur Gaza pasca agresi Israel.
Dikutip The Times of Israel, dalam rapat itu komite urusan luar negeri Knesset menekan Netanyahu terkait rencana dia setelah perang berakhir di Gaza.
Netanyahu dilaporkan saat ini telah meminta Dewan Keamanan Nasional Israel menyusun sejumlah opsi terkait rencana di Gaza.
Meski begitu, Netanyahu disebut belum membeberkan detail opsi-opsi tersebut.