Sekjen PDIP Sebut PAN Tak Solid Dukung Paslon Nomor 2: Ya Bagaimana? Pak Prabowo Blusukan Aja Enggak Bisa
RIAU24.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam safari politiknya di Lebak, Banten.
Mulanya, Hasto merespons dengan senyuman usai ditanya soal klaim Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi kader PAN yang ditandai dengan Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Ya, nanti Pak Zul yang akan menunjukkan KTA-nya," kata Hasto singkat seraya tersenyum dilansir dari kompas.com, Minggu (10/12) sore.
Hasto menganggap apa yang disampaikan Menteri Perdagangan RI itu justru secara tidak langsung membantu pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Itu secara tidak langsung, merupakan cara Pak Zulkifli Hasan membantu Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," ujarnya.
Saat dipertegas apa maksud dari pernyataannya tersebut, Hasto tak menjabnya secara lugas.
“Ya, artinya, sementara, kami bergerak untuk mendorong Pak Ganjar yang ternyata mendapatkan dukungan luas dari rakyat, bersama Prof Mahfud, apalagi dengan KTP Saktinya, mereka (kubu Prabowo-Gibran), ternyata orientasinya berbeda," urai Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini juga ditanya apakah hal itu berarti PAN tidak solid dalam mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hasto menjawab tidak solidnya itu bisa saja karena calon presiden yang diusung PAN, Prabowo Subianto tidak bisa blusukan seperti capres PDI-P Ganjar Pranowo.
"Ya, bagaimana? Pak Prabowo blusukan saja enggak bisa. Bagaimana mau solid? Karena di dalam Pemilu ini, yang mau diukur kan gerakan dari calon, bukan imitasi dari calon," pungkas Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menepis anggapan Prabowo tak bisa blusukan. Nusron mengatakan Prabowo kerap melakukan blusukan ke warga.
"Ya begini ya, Pak Prabowo itu adalah melakukan program-program Pak Jokowi ya kan, yang diukur orang itu adalah bagaimana pesona orang untuk melakukan kinerja, blusukan itu salah satu cara untuk menyampaikan kinerja. Kalau dikatakan Pak Prabowo tidak bisa blusukan kata siapa? Wong Pak Prabowo itu punya mata dan telinga, punya kaki," kata Nusron Wahid di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12) malam.
Nusron mencontohkan blusukan Prabowo ke pasar di Sumatera Barat pada Sabtu (9/12). Dia kembali menepis anggapan Prabowo tidak bisa blusukan.
"Hari ini dia blusukan ke pasar-pasar di Sumbar, habis itu datang ke acara di Semarang. Kalau dikatakan nggak bisa blusukan ya tidak benar juga, itu," ujarnya.
Nusron lalu menyinggung anggapan soal Prabowo tidak mempunyai program dan hanya berjoget. Dia menegaskan Prabowo juga menyampaikan gagasan yang dilakukan dengan rileks sambil berjoget.