Jokowi Curiga Ada Keterlibatan Jaringan TPPO Pengungsi Rohingya
RIAU24.COM -Presiden Jokowi angkat bicara mengenai penambahan jumlah pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh.
Presiden menduga kuat dalam kasus ini ada keterlibatan dari jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPO).
"Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini," ungkap Jokowi lewat konferensi pers di laman YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (8/12).
Pemerintah bakal memberikan tindakan yang tegas kepada pelaku yang sudah terlibat dalam kasus bertambahnya pengungsi Rohingya.
Jokowi juga menjelaskan, bantuan sementara untuk para pengungsi Rohingya akan tetap diberikan.
Akan tetapi tetap akan mengutamakan kepentingan warga lokal terlebih dahulu.
"Pemerintah lanjut dia, akan terus melakukan koordinasi dengan organisasi internasional terkait kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh," ungkap Presiden.
Sebelumnya melansir Antara, Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyatakan RI bakal terus mencari jalan keluar untuk membantu mengatasi masalah pengungsi Myanmar ini.
"Jumlahnya sekarang sudah 1.478 (oengungsi Rohingya). Dan orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, dan Riau itu usdah keberatan ditambah terus. (Karena) kami juga miskin kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus. Kami sedang mencari jalan keluar tentang ini," jelas Mahfud.
(***)